Reporter : Nur Hidayah | Editor : Buniyamin
TANJUNG REDEB - Anggota DPRD Berau, Sri Kumalasari menyuarakan keprihatinannya terhadap menurunnya minat masyarakat untuk bertani, khususnya dalam budidaya padi.
Kondisi ini dinilai bertolak belakang dengan upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau yang tengah gencar menjalankan program ketahanan pangan.
Menurut Sri Kumalasari, jika kondisi ini dibiarkan terus berlanjut tanpa intervensi serius, maka bukan tidak mungkin Berau akan menghadapi ancaman kerawanan pangan di masa mendatang.
“Pertanian adalah salah satu fondasi utama dalam menjaga stabilitas pangan. Tapi saat ini, semangat masyarakat untuk bertani kian menurun. Ini sangat memprihatinkan,” ujarnya, Sabtu (10/5/2025).
Ia mendesak Pemkab Berau untuk segera mengambil langkah tegas dan terukur guna menghidupkan kembali semangat bertani di masyarakat.
Salah satu langkah yang menurutnya mendesak dilakukan adalah evaluasi menyeluruh oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait terhadap penyebab turunnya minat masyarakat dalam bercocok tanam, khususnya padi.
“Pemerintah harus hadir langsung ke kampung-kampung, melakukan sosialisasi, edukasi dan memberi dukungan nyata,” tambahnya.
“banyak kampung yang berstatus rawan pangan memiliki luasan lahan yang potensial untuk dikembangkan menjadi sawah produktif,” jelasnya.
Sri Kumalasari juga menekankan pentingnya pendekatan berbasis komunitas dalam menghidupkan kembali sektor pertanian, sekaligus menjadikan pertanian sebagai solusi jangka panjang menghadapi ketidakpastian pangan.
“Kalau kita tidak mulai dari sekarang, maka kita sedang menggali lubang sendiri, maka kita dorong pemanfaatan lahan lahan tidur untuk memperkuar ketahanan pangan daerah” pungkasnya. (Adv)