Reporter: Aswin | Editor: Bambang Irawan
TENGGARONG – Wakil Bupati Kutai Kartanegara, Rendi Solihin, menyampaikan harapannya agar Musyawarah Provinsi (Musprov) ke-II Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kalimantan Timur mampu menghasilkan sosok pemimpin yang visioner dan memiliki kapasitas untuk menghadapi dinamika era digital.
Musprov ini digelar di Aula Ruhui Rahayu, Kantor Gubernur Kalimantan Timur, Samarinda, Sabtu (9/5/2025). Acara tersebut akan menghimpun perwakilan pengurus SMSI dari seluruh wilayah kabupaten dan kota di Kalimantan Timur.
“Siapa pun yang terpilih, saya harap bisa memperkuat peran SMSI dalam membangun ekosistem pers yang sehat, kredibel, dan profesional,” ujar Rendi Minggu (10/5/2025).
Lebih lanjut, ia menyoroti peran strategis organisasi media dalam menjaga keberlangsungan demokrasi yang berkualitas.
“SMSI Kaltim harus terus menjadi ruang kolaboratif bagi media siber untuk tumbuh, mandiri, dan berintegritas. Di tengah arus informasi digital yang kian deras, media harus jadi penjernih, bukan justru ikut memperkeruh,” tambahnya.
Sebagai wadah bagi perusahaan media daring di Tanah Air, SMSI memiliki peran penting dalam memperkuat posisi media digital, menjunjung nilai-nilai jurnalistik profesional, serta menjalin hubungan harmonis antara insan pers dan pemangku kebijakan. Sejak tahun 2020, SMSI telah resmi menjadi bagian dari Dewan Pers.
Agenda utama Musprov ke-II kali ini adalah memilih ketua baru untuk masa jabatan 2025–2030. Sejumlah kandidat telah muncul ke permukaan, di antaranya:
Wiwid Marhaendra Wijaya, figur media asal Samarinda yang dikenal aktif mendorong penguatan media lokal dan peningkatan kualitas SDM di dunia jurnalistik.
Jerin, tokoh muda yang membawa energi baru, fokus pada regenerasi kepemimpinan dan transformasi digital.
Yakub Anani, wartawan senior dengan pengalaman panjang di media daring lokal.
Indra Teguh, Ketua SMSI Berau yang dikenal dengan inisiatifnya dalam membangun sinergi media di wilayah utara Kalimantan Timur.
Musprov ini menjadi titik krusial bagi SMSI Kaltim dalam memperkuat solidaritas internal organisasi, beradaptasi dengan perkembangan teknologi informasi, serta menjaga nilai-nilai luhur jurnalisme di tengah derasnya arus informasi global.