Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan

Antisipasi Banjir, Dinas PU Balikpapan Keruk Bendali Ampal Hulu Bareng TNI

Pengerukan di Bendali Ampal Hulu. (Foto: Dinas PU Balikpapan)

BERITA TERKAIT

    Kalimantan Timur

    Antisipasi Banjir, Dinas PU Balikpapan Keruk Bendali Ampal Hulu Bareng TNI

    PusaranMedia.com

    Pengerukan di Bendali Ampal Hulu. (Foto: Dinas PU Balikpapan)

    Antisipasi Banjir, Dinas PU Balikpapan Keruk Bendali Ampal Hulu Bareng TNI

    Pengerukan di Bendali Ampal Hulu. (Foto: Dinas PU Balikpapan)

    Reporter: Achmad Fadillah | Editor: Bambang Irawan

    BALIKPAPAN - Dinas Pekerjaan Umum (PU) Balikpapan mulai melakukan pengerukan di Bendungan Pengendali (Bendali) Ampal Hulu, tepatnya di belakang Pasar Segar. 

    Pengerukan dilakukan sebagai bagian dari langkah antisipasi banjir menjelang musim hujan.

    Kepala Bidang Sumber Daya Air dan Drainase, Dinas PU Balikpapan, Jen Supriyanto mengaku kegiatan ini merupakan program normalisasi swakelola melalui kerja sama Karya Bakti TNI dengan Kodim 0905/Balikpapan. 

    Fokus utama pengerukan adalah mengangkat sedimen guna meningkatkan kapasitas tampung bendali sebagai kolam retensi sementara.

    "Pengerukan ini menjadi bagian dari strategi pengendalian banjir di kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Ampal. Saat ini progres di lapangan telah mencapai 25 persen," kata Jen sapaannya, Senin (12/5/2025).

    Ia menjelaskan, keberadaan bendali sangat penting untuk menahan debit air berlebih sebelum mengalir ke hilir Sungai Ampal. 

    Dengan begitu, potensi genangan di wilayah sekitar seperti Jalan MT Haryono dan Jalan Mayor Polisi Zainal Arifin atau Jalan Beller dapat diminimalkan secara signifikan.

    "Langkah ini mendesak dilakukan agar air hujan bisa tertampung sementara waktu, mengingat pembangunan fisik bendali belum bisa direalisasikan sepenuhnya," ujarnya.

    Pengerjaan dilakukan secara mandiri lantaran terbatasnya dukungan anggaran dari Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan IV. 

    Meski demikian, proyek ini tetap menjadi bagian dari strategi jangka menengah Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan dalam menangani banjir.

    "Kami berupaya mengoptimalkan sumber daya yang ada, termasuk dengan melibatkan TNI, agar proses pengerjaan di medan sulit tetap berjalan maksimal," bebernya.

    Selain pengerukan, proyek ini juga mencakup pembebasan lahan seluas 10 hektare di Kelurahan Gunung Samarinda dan Gunung Samarinda Baru. 

    Sebanyak 9,4 hektare lahan telah dibebaskan, sementara sisanya masih dalam proses penyelesaian akibat kendala administrasi dan negosiasi harga.

    Total anggaran untuk pembebasan lahan mencapai Rp43,5 miliar, dengan rincian Rp22 miliar direalisasikan pada 2023 dan Rp21,5 miliar pada 2024. 

    Sebagian dana ganti rugi telah dititipkan melalui mekanisme konsinyasi di pengadilan.

    Jen menyebutkan, terdapat tiga strategi utama pengendalian banjir di Balikpapan, yakni pelebaran saluran drainase, pembangunan bendali, dan penambahan rumah pompa. Namun, pembangunan bendali dinilai sebagai opsi paling realistis.

    "Pelebaran drainase sebenarnya ideal, tetapi berdasarkan kajian tahun 2020, biaya yang dibutuhkan mencapai Rp1,6 triliun. Itu belum memungkinkan dalam waktu dekat," jelasnya.

    Dengan lokasi yang relatif jauh dari permukiman, pembangunan Bendali Ampal Hulu dinilai lebih efisien dan memungkinkan dikerjakan bertahap menyesuaikan anggaran daerah. 

    Pemkot Balikpapan berharap pembangunan fisik bendali dapat dimulai oleh BWS Kalimantan IV pada tahun depan.

    "Kami berharap proyek ini bisa menjadi solusi jangka panjang dan berkelanjutan dalam mengatasi banjir di kota ini," tegasnya.