Reporter: Siswandi | Editor: Buniyamin
SANGATTA – Sekolah Tinggi Pertanian (STIPER) Kutim menyatakan komitmennya untuk menyukseskan program bantuan pendidikan Gratis Pol yang diluncurkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim.
Program ini menjadi angin segar bagi mahasiswa aktif di seluruh perguruan tinggi Kaltim, termasuk STIPER karena menyasar bantuan pembayaran SPP secara langsung.
Ketua STIPER Kutim, Ismail Fahmy Ahmad mengatakan sudah mengusulkan 315 mahasiswa agar dapat menerima manfaat dari program tersebut. Namun hingga lini, STIPER masih menunggu hasil verifikasi dari pemerintah provinsi.
“Kita sangat antusias menyambut program ini. Sudah beberapa kali kami diundang dalam pertemuan, termasuk saat launching yang diikuti 53 perguruan tinggi se-Kaltim. Tapi karena keterbatasan anggaran, saat ini masih dalam proses verifikasi,” katanya.
Menurut Ismail, Gratis Pol bukanlah beasiswa dalam arti umum, melainkan bantuan murni untuk meringankan beban biaya kuliah mahasiswa.
Program tersebut diharapkan mampu meningkatkan akses dan keberlanjutan pendidikan tinggi di daerah. “Program ini fokus pada pembiayaan SPP. Jadi mahasiswa yang aktif dan kuliah di Kaltim bisa terbantu langsung,” jelasnya.
Meski tidak menyasar dosen, Ismail menyebut peluang peningkatan kapasitas SDM tetap terbuka melalui jalur beasiswa pendidikan lanjutan. Hanya saja, ada batasan usia yang menjadi tantangan tersendiri bagi para dosen.
“Untuk S1 batas usianya maksimal 25 tahun, S2 sekitar 30 tahun, dan S3 tidak lebih dari 50 tahun. Jadi dosen yang ingin lanjut studi harus menyesuaikan,” katanya.
Ia juga menyuarakan harapan agar program pendidikan dari pemerintah tak hanya berhenti di bantuan mahasiswa, melainkan diperluas pada penguatan infrastruktur dan sarana kampus.
“Kalau kualitas pendidikan ingin meningkat, tentu perlu didukung juga dari sisi operasional, fasilitas, dan pengembangan SDM. Ini bagian dari Tridharma Perguruan Tinggi yang harus kita jaga,” pangkas Ismail.