Reporter: Achmad Fadillah | Editor: Bunyamin

BALIKPAPAN - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca ekstrem berupa hujan dengan intensitas ringga hingga sangat lebat dapat disertai petir dan angin kencang masih berpotensi terjadi di wilayah Provinsi Kaltim. 

Ini dikarenakan pada Mei 2025 merupakan musim peralihan dari musim hujan ke musim kemarau.

Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan (SAMS) Balikpapan, Diyan Novrida mengatakan seluruh wilayah di Kaltim saat ini sedang memasuki musim hujan dan berpotensi mengalami cuaca ekstrem.

"Hari ini dan dua hari ke depan, seluruh wilayah Kaltim mengalami potensi cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat," kata Diyan, Senin (12/5/2025).

Dampak cuaca tersebut mulai terasa di sejumlah daerah, seperti banjir dan tanah longsor. Untuk itu, BMKG meminta masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati saat beraktivitas, terutama di wilayah rawan bencana.

Berdasarkan Peta Prakiraan Peluang Hujan Dasarian per II Mei 2025, sebagian besar wilayah Kaltim diprakirakan mengalami curah hujan kategori menengah (50–150 mm) dengan peluang antara 80–90 persen. 

Namun, kata dia, sebagian selatan Kota Samarinda berpotensi mengalami hujan dengan kategori rendah (0–50 mm) dengan peluang 60 persen. Dalam prakiraan deterministik, sifat hujan di wilayah timur Kaltim berada dalam kategori normal (85–115 persen), sementara wilayah barat cenderung berada dalam kategori atas normal (116–150 persen). 

Beberapa daerah seperti Balikpapan, Samboja, Muara Jawa, dan Bontang, termasuk sebagian selatan Samarinda, diprakirakan mengalami hujan kategori bawah normal (50–84 persen).

"Kami mengimbau masyarakat untuk terus memantau informasi cuaca terkini dan tidak mengabaikan peringatan dini dari BMKG," tegas Diyan.