Reporter: Muhammad Luthfi | Editor: Bambang Irawan
TANA PASER - Sultan Paser YM Aji Muhammad Jarnawi menyatakanhewan endemik Kabupaten Paser Biyuku lebih cocok menjadi ikon ketimbang Burung Tiung.
Sebagaimana diketahui, patung Burung Tiung yang berada di Kilometer 5, Jalan Kusuma Bangsa, Kecamatan Tanah Grogot, tengah dalam keadaan rusak dan akan dilakukan pembangunan.
“Kami berharap dalam proses pembangunan ikon atau maskot Paser, mesti ada pertimbangan dari tokoh adat,” ucap Sultan Paser, Selasa (14/5/2025).
Penilaian Biyuku yang lebih cocok menjadi maskot Paser, lanjutnya, karena Biyuku hanya hidup di Kalimantan Timur (Kaltim) dan itu hanya ada di Kabupaten Paser.
Biyuku juga saat ini masih ada di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) Kandilo. Berbeda dengan Burung Tiung yang masih berada di wilayah Kalimantan lainnya.
Apalagi, Biyuku merupakan hewan endemik Paser mampu hidup sampai 500 tahun. Hal tersebut tentu memiliki nilai filosofi yang besar untuk Bumi Daya Taka.
Kendati demikian, Dia tidak memberatkan jika Pemkab Paser tetap akan membangun kembali Burung Tiung tersebut. Namun, diharapkan pembangunan ikon Paser tidak menimbulkan Polemik di kalangan masyarakat Paser.
"Kami harap pembangunan ikon tidak menimbulkan polemik di lingkungan masyarakat. Termasuk juga untuk anggaran yang akan digunakan," ucapnya.