Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan

Puluhan Titik Banjir Lumpuhkan Karang Joang Balikpapan, LPM  Desak Pengembang Serahkan PSU

Banjir di RT 48 Kelurahan Karang Joang, Kecamatan Balikpapan Utara, Rabu (14/5/2025). (Foto: Japar Sodik/ LPM Karang Joang)

BERITA TERKAIT

    Video

    Puluhan Titik Banjir Lumpuhkan Karang Joang Balikpapan, LPM  Desak Pengembang Serahkan PSU

    PusaranMedia.com

    Banjir di RT 48 Kelurahan Karang Joang, Kecamatan Balikpapan Utara, Rabu (14/5/2025). (Foto: Japar Sodik/ LPM Karang Joang)

    Puluhan Titik Banjir Lumpuhkan Karang Joang Balikpapan, LPM  Desak Pengembang Serahkan PSU

    Banjir di RT 48 Kelurahan Karang Joang, Kecamatan Balikpapan Utara, Rabu (14/5/2025). (Foto: Japar Sodik/ LPM Karang Joang)

    Reporter: Achmad Fadillah | Editor: Bambang Irawan

    BALIKPAPAN - Hujan deras yang mengguyur Balikpapan sejak Rabu (14/5/2025) pagi menyebabkan puluhan titik banjir di Kelurahan Karang Joang, Kecamatan Balikpapan Utara. 

    Perumahan warga terendam, aktivitas lumpuh dan kerugian material kembali terjadi.

    Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Karang Joang, Japar Sodik geram melihat kondisi yang berulang setiap kali hujan turun. 

    Ia menyebut Karang Joang seperti bom waktu, sedikit hujan air langsung meluap masuk ke rumah warga.

    "Karang Joang tidak bisa kena hujan sedikit. Air meluap dan masuk rumah dengan cepat. Perabotan rusak, kerugian besar tiap kali banjir. Ini bukan lagi dampak tapi sudah jadi langganan," ucap Japar.

    Menurutnya, penyebab utama banjir di sejumlah RT seperti RT 48, RT 62, RT 64, dan Perumahan Batu Ratna adalah buruknya sistem drainase akibat penyempitan parit besar serta ketidaksiapan Bendali (kolam pengendali banjir) milik pengembang.

    "Banyak pengembang perumahan belum menyerahkan PSU ke pemerintah. Bendali dibuat hanya untuk syarat izin, tapi tidak berfungsi maksimal. Kalau ditelepon, mereka susah dihubungi. Pengembang seperti ini menyusahkan warga," geramnya.

    Japar juga menyebut saluran air di RT 20 dan sekitar Kilometer (KM) 10 turut terdampak. 

    "Pokoknya sepanjang jalur sungai yang menyempit, semuanya kena banjir. Kalau titik banjir lebih dari lima," ungkapnya.

    Ia mendesak Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan, khususnya Dinas Pekerjaan Umum (PU) serta Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) segera bertindak tegas terhadap pengembang yang belum menyerahkan Prasarana, Sarana, dan Utilitas (PSU).

    "Saat reses dulu sudah saya sampaikan ke Disperkim. Kalau PSU tidak diserahkan, jangan biarkan warga jadi korban. Jangan hanya buat untuk mengelabui demi izin, tapi warga yang tinggal menanggung akibatnya," tegasnya