Reporter: Aswin | Editor: Buniyamin
TENGGARONG – Bencana banjir dan tanah longsor melanda sejumlah wilayah di Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) sejak Senin (12/5/2025) lalu.
Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur kawasan tersebut memicu meluapnya air sungai dan pergeseran tanah di beberapa desa. Ini menyebabkan ribuan warga terdampak serta kerusakan infrastruktur.
Berdasarkan data yang dihimpun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kukar yang bersumber pantauan langsunf di lapangan serta dari berbagai pihak.
Bencana banjir diperkirakan telah berdampak di 21 Rukun Tetangga (RT) yang dihuni sekitar 700 Kepala Keluarga (KK), 1.700 jiwa, kemudian sebanyak lima RT, 43 KK dan 159 jiwa terdampak longsor di Desa Purwajaya.
Sementara di Desa Loa Janan Ulu, sebanyak 32 RT turut terdampak banjir dengan total estimasi sekitar 9.000 jiwa. Jika diasumsikan satu KK terdiri dari lima jiwa, maka terdapat sekitar 1.800 KK yang menjadi korban banjir di wilayah ini.
Tanah longsor terjadi di kawasan Gunung Loa Duri dengan panjang longsoran sekitar 700 meter. Bencana ini menyebabkan kerusakan pada jaringan listrik dan telekomunikasi di daerah tersebut.
BPBD Kukar melaporkan, sejak Senin (12/5/2025) sekitar pukul 20.00 WITA, akses jalan yang sempat tertutup longsor di kawasan Gunung Loa Duri dan baru berhasil dibuka beberapa waktu setelahnya. Perbaikan jaringan listrik di Gunung Loa Duri pun telah dilakukan.
Pada Selasa (13/5/2025), relawan bersama tim gabungan melakukan pembersihan sisa material longsor di Gunung Loa Duri menggunakan penyemprotan.
Di Desa Purwajaya, upaya pembersihan material longsor dilakukan oleh pemerintah desa dengan mengerahkan alat berat dan mobil dump truck, dibantu kelompok relawan dan masyarakat setempat.
BPBD Kukar bersama Dinas Sosial juga telah mengoperasikan dapur umum guna memenuhi kebutuhan pangan warga terdampak.
Dinas Kesehatan membuka pos pelayanan kesehatan untuk memberikan bantuan medis kepada masyarakat yang membutuhkan.
Selain itu berbagai pihak juga telah memberikan bantuan berupa sembako dan kebutuhan lainnya bagi korban banjir.
"Hingga laporan ini disusun, belum ada penetapan status darurat bencana atas peristiwa ini. Atas koordinasi dengan tim BPBD Kukar di lapangan serta berbagai pihak, bahwa saat ini kegiatan dapur umum dapat dihentikan karena kondisi air telah surut dan masyarakat sudah dapat kembali ke rumah," tutup Pelaksana Tugas Sekretaris BPBD Kukar, Abdal. Rabu (14/5/2025).