Reporter: Diansyah | Editor: Bambang Irawan
NUNUKAN - Momen libur panjang Hari Raya Waisak yang berlangsung pada 10–14 Mei 2025 tak menyurutkan aktivitas lintas negara di Pelabuhan Internasional Tunon Taka, Nunukan.
Meskipun tidak terjadi lonjakan signifikan, arus kedatangan dan keberangkatan wisatawan mancanegara tetap terpantau stabil, mencerminkan daya tarik jalur laut Nunukan–Tawau sebagai pintu gerbang utama perjalanan antarnegara.
Kepala Kantor Imigrasi Kelas II TPI Nunukan, Adrian Soetrisno, mengungkapkan selama periode libur tersebut tercatat 726 orang penumpang internasional datang ke Indonesia melalui Pelabuhan Tunon Taka, terdiri atas 858 Warga Negara Indonesia (WNI) dan 96 Warga Negara Asing (WNA). Sementara itu, 726 orang juga tercatat meninggalkan Indonesia menuju Tawau, yakni 631 WNI dan 95 WNA.
“Walaupun bertepatan dengan libur keagamaan nasional, pergerakan wisatawan, baik domestik maupun asing, tetap berlangsung normal dan stabil. Ini menunjukkan bahwa Nunukan masih menjadi salah satu jalur favorit lintas batas, terutama bagi wisatawan yang hendak menyeberang ke Sabah atau sebaliknya,” ujar Adrian Soetrisno kepada pusaranmedia.com, Kamis (15/5/2025).
Menurut Adrian, mayoritas wisatawan asing yang datang berasal dari Malaysia dan Filipina, sementara WNI yang menyeberang ke Tawau sebagian besar merupakan pekerja migran serta wisatawan lokal yang memanfaatkan momen libur panjang.
“Kami terus memastikan bahwa seluruh proses keimigrasian berjalan sesuai standar operasional yang berlaku. Para petugas tetap siaga penuh, meskipun volume penumpang tidak meningkat drastis. Hal ini kami lakukan untuk menjaga kelancaran dan kenyamanan wisatawan,” tegas Adrian.
Pelabuhan Tunon Taka dikenal sebagai jalur utama keluar masuk wisatawan dari dan ke Sabah, Malaysia. Stabilitas arus penumpang selama masa libur panjang menunjukkan bahwa sektor pariwisata lintas batas tetap hidup dan berperan penting dalam hubungan bilateral Indonesia–Malaysia, khususnya di wilayah perbatasan.
Ke depan, Kantor Imigrasi Nunukan berkomitmen untuk terus memantau dinamika arus wisatawan serta meningkatkan kualitas pelayanan keimigrasian.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap wisatawan yang datang atau pergi merasa aman, nyaman dan dilayani dengan profesional,” pungkasnya.
Dengan kunjungan wisatawan mancanegara yang tetap terjaga meski di tengah hari libur keagamaan, Pelabuhan Tunon Taka membuktikan perannya sebagai simpul penting dalam mendukung geliat pariwisata dan mobilitas global di kawasan perbatasan.