Reporter: Nur Hidayah | Editor: Bambang Irawan
TANJUNG REDEB – Musibah banjir yang kembali melanda sejumlah kampung di Kabupaten Berau, termasuk Kampung Pegat Bukur, mendapat perhatian serius dari Ketua Komisi I DPRD Berau, Elita Herlina.
Elita menyoroti dampak banjir terhadap aktivitas pendidikan dan menekankan pentingnya langkah konkret dari Pemerintah Daerah.
Menurutnya, banjir memang bencana alam yang tidak dapat diprediksi. Namun jika kejadian ini terus berulang, maka penanganan harus dilakukan lebih dari sekadar tanggap darurat.
“Kalau sekolah-sekolah itu berada di dataran rendah dan setiap kali banjir pasti terdampak, mungkin perlu dipertimbangkan untuk direlokasi ke tempat yang lebih aman,” tegasnya, Kamis (15/5/2025).
Ia menambahkan, dengan adanya alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebesar 20 persen untuk sektor pendidikan, seharusnya kebutuhan mendesak seperti relokasi atau peningkatan sarana prasarana bisa diakomodasi.
“Anggaran itu bisa menyentuh banyak aspek, tidak hanya ruang kelas, tapi juga perpustakaan, layanan kesehatan, lapangan upacara, hingga rumah dinas guru. Ini penting demi kenyamanan dan keberlangsungan proses belajar-mengajar,” ungkap Elita.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa penambahan ruang kegiatan belajar, pembangunan pagar sekolah, serta fasilitas pendukung lainnya merupakan aspirasi masyarakat yang patut diperjuangkan.
“Semua keluhan ini sudah sering disampaikan. Harapan kami, Pemkab bisa lebih tanggap dan menempatkan sektor pendidikan sebagai prioritas, terutama di wilayah rawan banjir seperti Pegat Bukur,” pungkasnya. (Adv)