Reporter: Aswin | Editor: Buniyamin
TENGGARONG — Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Diarpus) Kutai Kartanegara (Kukar) tengah berupaya membangkitkan ekosistem literasi di Kukar.
Berbagai inovasi pun tengah dilakukan untuk mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul melalui literasi.
Plt Kepala Diarpus Kukar, Rinda Desianti mengatakan pengembangan perpustakaan dan peningkatan kesadaran literasi harus berjalan beriringan dengan pembenahan fasilitas dan sumber daya arsip yang memadai.
Ia menekankan pentingnya kepemilikan Nomor Pokok Perpustakaan (NPP) bagi peserta berbagai lomba atau program literasi. “Jadi tidak cukup hanya membuat pojok baca atau menampilkan beberapa bacaan. Ada sejumlah kriteria yang sudah ditetapkan oleh Perpustakaan Nasional,” jelasnya, Jumat (16/5/2025).
Diketahui, NPP menjadi indikator formal keberadaan dan legalitas sebuah perpustakaan, yang juga menjadi syarat dasar dalam kompetisi literasi.
Sebagai bagian dari strategi penguatan literasi, Diarpus menjalin kerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar. Kolaborasi ini menyasar peningkatan fasilitas dan kegiatan literasi yang menyentuh langsung ke masyarakat, termasuk sekolah dan komunitas baca.
“Kami sedang mendiskusikan bersama, bagaimana membangun ekosistem literasi yang lebih kuat dan berkelanjutan,” bebernya.
Salah satu langkah konkret adalah pembangunan kafe literasi di lingkungan perpustakaan daerah. Kafe ini dirancang sebagai ruang interaktif bagi masyarakat untuk membaca, berdiskusi, hingga mengikuti berbagai workshop kreatif.
Diarpus juga tengah mengembangkan kembali media literasi seperti podcast, kegiatan mendongeng, dan berbagai aktivitas edukatif lainnya.
Tidak hanya itu, konsep taman pintar juga sedang dirancang sebagai wahana literasi yang tidak hanya ramah anak, tetapi juga menyajikan edukasi tematik seperti pertanian, peternakan, perikanan, dan lingkungan hidup.
“Fungsi taman ini memberi pengalaman belajar yang kontekstual bagi pengunjung, terutama anak-anak, penguatan literasi sejak dini dengan beberapa pendekatan dan memang metode ini harus sesuai,” ungkapnya.
Ia berharap dengan adanya persiapan ini, tingkat literasi baik dari kafe, taman maupun perpustakaan itu sendiri dapat meningkat, agar di Kukar mampu mencetuskan SDM yang unggul dan berdaya saing. (Adv)