Reporter: Adi Kade | Editor: Buniyamin
PENAJAM - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Penajam Paser Utara (PPU) telah menyiapkan lahan pembangunan sekolah rakyat seluas 6,7 hektare (Ha) di Kelurahan Lawe-lawe, Kecamatan Penajam.
Kini, pemerintah daerah tinggal menunggu tim dari Kementerian Pekerjaan Umum (PU) untuk melakukan survei lokasi pembangunan sekolah rakyat tersebut.
“Lahan untuk pembangunan sekolah rakyat yang dipersyaratkan pemerintah pusat minimal lima hektare, sedangkan yang kami siapkan 6,7 Hektare (Ha). Saat tinggal menunggu survei lapangan dari Kementerian PU,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) PPU, Tohar, Sabtu (17/5/2025).
Kata Tohar, pemerintah daerah telah mengajukan proposal pembangunan sekolah rakyat ke Kementerian Sosial (Kemensos) pada 21 April 2025.
Dalam proposal tersebut disertai dengan surat pernyataan Bupati PPU, Mudyat Noor terkait dengan keseriusan pemerintah daerah dalam mendukung program pembangunan sekolah rakyat.
Kemudian disertakan dokumen kepemilikan lahan untuk pembangunan sekolah rakyat. Lahan yang disiapkan pemerintah daerah seluas 6,5 Ha tersebut berstatus sebagai aset milik daerah dan telah dilengkapi dengan sertifikat tanah yang diterbitkan Badan Pertanahan Nasional (BPN) PPU.
“Mudah-mudahan hasil survei lapangan yang dilakukan oleh tim dari pemerintah pusat, lahan yang disiapkan memenuhi syarat sehingga sekolah rakyat bisa dibangun di PPU pada tahun ini,” ujarnya.
Tohar mengungkapkan, sekolah rakyat yang diusulkan pemerintah daerah tersebut meliputi jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) serta pembangunan asrama sekolah.
Sekolah rakyat merupakan salah satu program unggulan Presiden Prabowo Subianto yang dinaungi Kemensos. Tapi untuk pembangunan fisik sekolah rakyat ditangani Kementerian PU.
“Pemerintah daerah mendukung penuh program sekolah rakyat untuk warga kurang mampu. Karena, sekolah rakyat ini salah satu upaya pemerintah mengentaskan kemiskinan,” pungkasnya. (Adv)