Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan
logo

Akhiri Dualisme, PWI Pusat akan Gelar Kongres Persatuan di Jakarta

Kiri: Hendry Ch Bangun, Dahlan Dahi, dan Zulmansyah Sekedang. (Foto: Dok.PWI Balikpapan)

Reporter: Achmad Fadillah | Editor: Bambang Irawan

BALIKPAPAN - Konflik berkepanjangan di tubuh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) akhirnya menemui titik temu. 

Dua kubu yang berseteru, yakni kubu Hendry Ch Bangun dan Zulmansyah Sekedang, sepakat menggelar Kongres Persatuan selambat-lambatnya 30 Agustus 2025 di Jakarta.

Kesepakatan tersebut dicapai dalam pertemuan antara Hendry dan Zulmansyah di Jakarta, Jumat (16/5/2025) malam, yang dimediasi oleh anggota Dewan Pers, Dahlan Dahi. 

Pertemuan berlangsung selama empat jam dan menghasilkan dokumen bermaterai bernama “Kesepakatan Jakarta”.

"Semua harus melihat ke depan dengan semangat persatuan," ucap Hendry dalam keterangan press release, Minggu (18/5/2025).

Zulmansyah menyebut kesepakatan tersebut sebagai langkah penting untuk memulihkan PWI. 

"Ini hasil yang luar biasa. Sejarah untuk PWI. Semoga PWI kembali guyub dan bersatu sesuai namanya Persatuan Wartawan Indonesia," kata Zulmansyah.

Kesepakatan itu menyebutkan bahwa kedua pihak akan membentuk panitia bersama untuk menyelenggarakan Kongres Persatuan. Panitia terdiri dari tujuh orang Organizing Committee (OC) dan Steering Committee (SC), dengan struktur ketua, wakil ketua, sekretaris, dan anggota dari kedua pihak.

Dokumen Kesepakatan Jakarta juga menjamin bahwa seluruh anggota biasa PWI dapat mencalonkan diri sebagai Ketua Umum. 

Jika terdapat hambatan administratif akibat konflik sebelumnya, maka hambatan tersebut akan diselesaikan melalui mekanisme khusus berdasarkan semangat rekonsiliasi.

Dahlan Dahi mengungkapkan bahwa negosiasi berjalan alot namun tetap dalam suasana bersahabat. 

"Kebesaran jiwa dan rasa tanggung jawab menjadi titik temu. Keduanya juga bersahabat. Negosiasi dimulai dari sana," ujar Dahlan.

Dokumen yang diteken menjelang tengah malam itu mencerminkan komitmen kedua belah pihak untuk mengakhiri konflik dengan semangat ketulusan, keikhlasan, dan tanggung jawab terhadap organisasi serta bangsa.

BERITA TERKAIT

    Kalimantan Timur

    Akhiri Dualisme, PWI Pusat akan Gelar Kongres Persatuan di Jakarta

    PusaranMedia.com

    Kiri: Hendry Ch Bangun, Dahlan Dahi, dan Zulmansyah Sekedang. (Foto: Dok.PWI Balikpapan)

    Reporter: Achmad Fadillah | Editor: Bambang Irawan

    BALIKPAPAN - Konflik berkepanjangan di tubuh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) akhirnya menemui titik temu. 

    Dua kubu yang berseteru, yakni kubu Hendry Ch Bangun dan Zulmansyah Sekedang, sepakat menggelar Kongres Persatuan selambat-lambatnya 30 Agustus 2025 di Jakarta.

    Kesepakatan tersebut dicapai dalam pertemuan antara Hendry dan Zulmansyah di Jakarta, Jumat (16/5/2025) malam, yang dimediasi oleh anggota Dewan Pers, Dahlan Dahi. 

    Pertemuan berlangsung selama empat jam dan menghasilkan dokumen bermaterai bernama “Kesepakatan Jakarta”.

    "Semua harus melihat ke depan dengan semangat persatuan," ucap Hendry dalam keterangan press release, Minggu (18/5/2025).

    Zulmansyah menyebut kesepakatan tersebut sebagai langkah penting untuk memulihkan PWI. 

    "Ini hasil yang luar biasa. Sejarah untuk PWI. Semoga PWI kembali guyub dan bersatu sesuai namanya Persatuan Wartawan Indonesia," kata Zulmansyah.

    Kesepakatan itu menyebutkan bahwa kedua pihak akan membentuk panitia bersama untuk menyelenggarakan Kongres Persatuan. Panitia terdiri dari tujuh orang Organizing Committee (OC) dan Steering Committee (SC), dengan struktur ketua, wakil ketua, sekretaris, dan anggota dari kedua pihak.

    Dokumen Kesepakatan Jakarta juga menjamin bahwa seluruh anggota biasa PWI dapat mencalonkan diri sebagai Ketua Umum. 

    Jika terdapat hambatan administratif akibat konflik sebelumnya, maka hambatan tersebut akan diselesaikan melalui mekanisme khusus berdasarkan semangat rekonsiliasi.

    Dahlan Dahi mengungkapkan bahwa negosiasi berjalan alot namun tetap dalam suasana bersahabat. 

    "Kebesaran jiwa dan rasa tanggung jawab menjadi titik temu. Keduanya juga bersahabat. Negosiasi dimulai dari sana," ujar Dahlan.

    Dokumen yang diteken menjelang tengah malam itu mencerminkan komitmen kedua belah pihak untuk mengakhiri konflik dengan semangat ketulusan, keikhlasan, dan tanggung jawab terhadap organisasi serta bangsa.

    Akhiri Dualisme, PWI Pusat akan Gelar Kongres Persatuan di Jakarta

    Kiri: Hendry Ch Bangun, Dahlan Dahi, dan Zulmansyah Sekedang. (Foto: Dok.PWI Balikpapan)

    Reporter: Achmad Fadillah | Editor: Bambang Irawan

    BALIKPAPAN - Konflik berkepanjangan di tubuh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) akhirnya menemui titik temu. 

    Dua kubu yang berseteru, yakni kubu Hendry Ch Bangun dan Zulmansyah Sekedang, sepakat menggelar Kongres Persatuan selambat-lambatnya 30 Agustus 2025 di Jakarta.

    Kesepakatan tersebut dicapai dalam pertemuan antara Hendry dan Zulmansyah di Jakarta, Jumat (16/5/2025) malam, yang dimediasi oleh anggota Dewan Pers, Dahlan Dahi. 

    Pertemuan berlangsung selama empat jam dan menghasilkan dokumen bermaterai bernama “Kesepakatan Jakarta”.

    "Semua harus melihat ke depan dengan semangat persatuan," ucap Hendry dalam keterangan press release, Minggu (18/5/2025).

    Zulmansyah menyebut kesepakatan tersebut sebagai langkah penting untuk memulihkan PWI. 

    "Ini hasil yang luar biasa. Sejarah untuk PWI. Semoga PWI kembali guyub dan bersatu sesuai namanya Persatuan Wartawan Indonesia," kata Zulmansyah.

    Kesepakatan itu menyebutkan bahwa kedua pihak akan membentuk panitia bersama untuk menyelenggarakan Kongres Persatuan. Panitia terdiri dari tujuh orang Organizing Committee (OC) dan Steering Committee (SC), dengan struktur ketua, wakil ketua, sekretaris, dan anggota dari kedua pihak.

    Dokumen Kesepakatan Jakarta juga menjamin bahwa seluruh anggota biasa PWI dapat mencalonkan diri sebagai Ketua Umum. 

    Jika terdapat hambatan administratif akibat konflik sebelumnya, maka hambatan tersebut akan diselesaikan melalui mekanisme khusus berdasarkan semangat rekonsiliasi.

    Dahlan Dahi mengungkapkan bahwa negosiasi berjalan alot namun tetap dalam suasana bersahabat. 

    "Kebesaran jiwa dan rasa tanggung jawab menjadi titik temu. Keduanya juga bersahabat. Negosiasi dimulai dari sana," ujar Dahlan.

    Dokumen yang diteken menjelang tengah malam itu mencerminkan komitmen kedua belah pihak untuk mengakhiri konflik dengan semangat ketulusan, keikhlasan, dan tanggung jawab terhadap organisasi serta bangsa.