Reporter: Herdiansyah | Editor: Bambang Irawan
SAMARINDA - Hujan deras yang mengguyur Provinsi Kaltim selama beberapa hari terakhir menyebabkan banjir di sejumlah wilayah. Salah satu kawasan terdampak paling parah adalah Kecamatan Loa Janan Ilir Samarinda, puluhan rumah terendam dan akses jalan utama di Jalan HM Rifadin terputus.
Anggota DPRD Provinsi Kaltim, Darlis Pattalongi, menyatakan banjir kali ini bukan sekadar bencana musiman, melainkan persoalan struktural yang membutuhkan penanganan jangka panjang dan menyeluruh.
“Hampir seluruh wilayah Samarinda terdampak, termasuk daerah pinggiran. Jalan utama seperti HM Rifadin terputus dan masih macet hingga kini. Di Loa Janan Ilir, dapur umum masih aktif karena banyak warga terdampak,” kata Darlis.
Ia menilai, selain curah hujan tinggi, buruknya sistem drainase dan aktivitas pertambangan di kawasan hulu turut memperparah kondisi banjir. Sebagai wilayah hilir yang menjadi jalur aliran air dari berbagai daerah, Samarinda dinilai sangat rentan bila infrastruktur penanggulangan banjir tidak segera dibenahi.
“Kita tidak bisa hanya menyalahkan cuaca. Aktivitas pertambangan di hulu turut memperparah kondisi. Debit air dari atas sangat besar dan tidak mampu ditampung drainase yang ada,” tegasnya.
Darlis juga mengkritik pendekatan pemerintah yang dinilainya masih reaktif. Ia mendorong Pemerintah Provinsi Kaltim menyusun strategi penanganan banjir yang lebih komprehensif, termasuk evaluasi perizinan tambang, perbaikan sistem drainase, serta pembangunan infrastruktur penahan banjir di kawasan rawan.
“Samarinda adalah ibu kota provinsi, pusat aktivitas ekonomi dan pemerintahan. Kondisi luar biasa seperti ini harus dihadapi dengan langkah luar biasa pula,” pungkasnya. (Adv)