Reporter: Diansyah | Editor: Bambang Irawan
NUNUKAN – Pemerintah Kabupaten (Pemkan) Nunukan terus menunjukkan komitmennya dalam mempercepat pembangunan infrastruktur di wilayah perbatasan. Wakil Bupati Nunukan, Hermanus, turun langsung ke lapangan melakukan monitoring sejumlah proyek strategis yang tengah berjalan di wilayah Kecamatan Sembakung, Tulin Onsoi, dan Sebuku.
Didampingi perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan sejumlah pejabat teknis, Hermanus meninjau beberapa titik pembangunan penting, di antaranya rekontruksi Jalan Atap–Tembelunu di Desa Tembelunu, pembangunan pelabuhan dermaga di Desa Atap, rekontruksi Jalan Atap–Lubakan di Desa Lubakan, kondisi Puskesmas Atap, serta bangunan baru SDN 003 Sembakung. Selain itu, ia juga menyempatkan diri meninjau Balai Pertemuan Umum (BPU) Desa Lubakan.
"Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nunukan untuk memastikan setiap tahapan pembangunan berjalan dengan baik dan sesuai target. Di samping itu, kami juga ingin mengidentifikasi kebutuhan prioritas pembangunan untuk tahap selanjutnya," ujar Hermanus.
Ia menjelaskan bahwa proyek-proyek yang ditinjau memiliki peran vital dalam meningkatkan konektivitas antardesa, memperkuat akses layanan dasar seperti kesehatan dan pendidikan, serta menunjang pertumbuhan ekonomi masyarakat di kawasan perbatasan.
Salah satu titik fokus dalam peninjauan kali ini adalah Jalan Atap–Tembelunu yang menjadi jalur utama penghubung antarwilayah. Menurut Hermanus, pengerjaan jalan tersebut telah menunjukkan progres signifikan, namun masih terdapat beberapa bagian yang memerlukan penyempurnaan.
“Untuk ruas Jalan Atap–Tembelunu, pembangunan secara umum hampir rampung. Tetapi masih ada beberapa segmen yang harus kita perhatikan dan benahi agar kualitasnya maksimal dan aman digunakan masyarakat,” ungkapnya.
Kegiatan monitoring kemudian dilanjutkan dengan pertemuan informal bersama warga di BPU Desa Lubakan. Di tengah suasana santai, Hermanus kembali mendengarkan berbagai aspirasi masyarakat, mulai dari kebutuhan infrastruktur tambahan hingga permintaan peningkatan pelayanan publik di sektor kesehatan dan pendidikan.
Peninjauan langsung ini, menurut Hermanus, bukan sekadar rutinitas birokrasi, melainkan bentuk nyata komitmen pemerintah untuk hadir bersama rakyat, memahami langsung kondisi di lapangan, serta menindaklanjuti kebutuhan masyarakat dengan perencanaan pembangunan yang lebih tepat sasaran.
“Pemerintah harus melihat dan mendengar langsung agar tidak hanya membangun berdasarkan laporan di atas meja. Dengan turun ke lapangan, kita tahu mana yang mendesak, mana yang perlu dilanjutkan, dan mana yang harus diusulkan dalam program pembangunan berikutnya,” pungkasnya.