Reporter : Herdiansyah | Editor : Buniyamin
Reporter : Herdiansyah | Editor : Buniyamin
SAMARINDA - Ketua DPRD Provinsi Kaltim, Hasanuddin Mas’ud (Hamas) menyoroti kondisi pendidikan di daerah terpencil yang dinilai masih jauh dari kata ideal, khususnya di wilayah pelosok.
Menurut Hamas, kesenjangan akses dan kualitas pendidikan masih menjadi tantangan serius yang perlu segera diatasi.
Ia menekankan pentingnya pemerataan infrastruktur pendidikan serta distribusi tenaga pengajar di seluruh wilayah Kaltim.
“Kalau kita ingin mencetak generasi Kaltim yang unggul, maka seluruh anak tanpa terkecuali harus mendapat akses pendidikan yang layak,” tegasnya.
Salah satu persoalan paling mendesak adalah minimnya jumlah guru di daerah terpencil, bahkan masih ditemukan sekolah yang hanya memiliki satu atau dua guru untuk mengajar seluruh mata pelajaran.
“Situasi seperti ini tidak bisa terus dibiarkan. Pemerintah harus segera mengambil langkah nyata,” kata Hamas, sapaannya.
Hamas mendorong pemerintah daerah, baik di tingkat kabupaten/kota maupun provinsi agar lebih fokus dalam upaya pemerataan pendidikan.
Menurutnya, solusi jangka panjang harus melibatkan kebijakan yang tepat serta alokasi anggaran yang memadai.
Pemerataan distribusi guru dan penyediaan infrastruktur sekolah yang memadai adalah kunci menciptakan sistem pendidikan yang adil dan berkualitas.
“Kalau semua pihak serius, ditunjang dengan kebijakan dan anggaran yang tepat, saya yakin pendidikan di Kaltim bisa berkembang jauh lebih baik,” pungkasnya. (Adv)
DPRD Prov. Kalimantan Timur
Reporter : Herdiansyah | Editor : Buniyamin
SAMARINDA - Ketua DPRD Provinsi Kaltim, Hasanuddin Mas’ud (Hamas) menyoroti kondisi pendidikan di daerah terpencil yang dinilai masih jauh dari kata ideal, khususnya di wilayah pelosok.
Menurut Hamas, kesenjangan akses dan kualitas pendidikan masih menjadi tantangan serius yang perlu segera diatasi.
Ia menekankan pentingnya pemerataan infrastruktur pendidikan serta distribusi tenaga pengajar di seluruh wilayah Kaltim.
“Kalau kita ingin mencetak generasi Kaltim yang unggul, maka seluruh anak tanpa terkecuali harus mendapat akses pendidikan yang layak,” tegasnya.
Salah satu persoalan paling mendesak adalah minimnya jumlah guru di daerah terpencil, bahkan masih ditemukan sekolah yang hanya memiliki satu atau dua guru untuk mengajar seluruh mata pelajaran.
“Situasi seperti ini tidak bisa terus dibiarkan. Pemerintah harus segera mengambil langkah nyata,” kata Hamas, sapaannya.
Hamas mendorong pemerintah daerah, baik di tingkat kabupaten/kota maupun provinsi agar lebih fokus dalam upaya pemerataan pendidikan.
Menurutnya, solusi jangka panjang harus melibatkan kebijakan yang tepat serta alokasi anggaran yang memadai.
Pemerataan distribusi guru dan penyediaan infrastruktur sekolah yang memadai adalah kunci menciptakan sistem pendidikan yang adil dan berkualitas.
“Kalau semua pihak serius, ditunjang dengan kebijakan dan anggaran yang tepat, saya yakin pendidikan di Kaltim bisa berkembang jauh lebih baik,” pungkasnya. (Adv)
Reporter : Herdiansyah | Editor : Buniyamin
SAMARINDA - Ketua DPRD Provinsi Kaltim, Hasanuddin Mas’ud (Hamas) menyoroti kondisi pendidikan di daerah terpencil yang dinilai masih jauh dari kata ideal, khususnya di wilayah pelosok.
Menurut Hamas, kesenjangan akses dan kualitas pendidikan masih menjadi tantangan serius yang perlu segera diatasi.
Ia menekankan pentingnya pemerataan infrastruktur pendidikan serta distribusi tenaga pengajar di seluruh wilayah Kaltim.
“Kalau kita ingin mencetak generasi Kaltim yang unggul, maka seluruh anak tanpa terkecuali harus mendapat akses pendidikan yang layak,” tegasnya.
Salah satu persoalan paling mendesak adalah minimnya jumlah guru di daerah terpencil, bahkan masih ditemukan sekolah yang hanya memiliki satu atau dua guru untuk mengajar seluruh mata pelajaran.
“Situasi seperti ini tidak bisa terus dibiarkan. Pemerintah harus segera mengambil langkah nyata,” kata Hamas, sapaannya.
Hamas mendorong pemerintah daerah, baik di tingkat kabupaten/kota maupun provinsi agar lebih fokus dalam upaya pemerataan pendidikan.
Menurutnya, solusi jangka panjang harus melibatkan kebijakan yang tepat serta alokasi anggaran yang memadai.
Pemerataan distribusi guru dan penyediaan infrastruktur sekolah yang memadai adalah kunci menciptakan sistem pendidikan yang adil dan berkualitas.
“Kalau semua pihak serius, ditunjang dengan kebijakan dan anggaran yang tepat, saya yakin pendidikan di Kaltim bisa berkembang jauh lebih baik,” pungkasnya. (Adv)