Reporter: Diansyah | Editor: Bambang Irawan
NUNUKAN – Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Nunukan menjalin komunikasi strategis antara sektor pertahanan dan pelaku usaha yang berfokus pada industri kemaritiman, khususnya budidaya dan perdagangan rumput laut yang menjadi sektor unggulan di Nunukan.
Hal ini dilakukan di sela-sela kunjungan resmi ke KRI 368 Frans Kaisiepo bersama Forkopimda Nunukan, Senin (19/5/2025).
Rombongan disambut langsung Komandan KRI Frans Kaisiepo, Letkol Laut (P) Rivo De Havilland bersama Komandan Lanal Nunukan, Letkol Primayantha Maulana Malik berbagi wawasan tentang pentingnya peran KRI Frans Kaisiepo dalam menjaga stabilitas keamanan maritim.
Dalam kesempatan tersebut, Letkol Laut (P) Rivo De Havilland menekankan keamanan laut yang terjaga akan memberikan dampak positif bagi perkembangan industri kelautan, terutama bagi para pelaku usaha di Kabupaten Nunukan.
"Aspek keamanan bukan hanya menjadi kepentingan militer, tetapi juga memiliki dampak langsung terhadap stabilitas ekonomi daerah, terutama di wilayah yang bergantung pada sektor kelautan," ujarnya
Bincang-bincang antara HIPMI Nunukan, Forkopimda dan jajaran TNI AL berlangsung hangat dan penuh antusiasme. Para pengusaha muda berbagi pandangan mengenai tantangan yang dihadapi dalam perdagangan rumput laut, mulai dari proses ekspor hingga penguatan rantai distribusi.
Ketua HIPMI Nunukan Djiorezi Silawane menegaskan bahwa kemitraan yang erat dengan sektor pertahanan akan memberikan keamanan dan kepastian bisnis bagi para pelaku usaha. Ia menyampaikan bahwa HIPMI Nunukan berkomitmen untuk terus menjalin komunikasi dengan berbagai pihak demi membangun ekosistem bisnis yang lebih kuat dan berkelanjutan.
"Kami percaya bahwa konsep Pentahelix yaitu model kolaborasi yang melibatkan lima elemen utama dalam pembangunan dan inovasi yaitu Pemerintah, Pengusaha, Akademisi, Komunitas, dan Media patut bersinergi dengan sektor pertahanan yang kemudian akan menciptakan stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah," ujarnya.
HIPMI Nunukan juga mengapresiasi peran TNI AL dalam menjaga perairan di sekitar Nunukan yang menjadi jalur strategis perdagangan maritim. Mereka berharap sinergi ini dapat terus ditingkatkan melalui berbagai program, termasuk sosialisasi keamanan laut bagi nelayan dan pelaku usaha, serta edukasi mengenai regulasi ekspor hasil laut.
Selain diskusi mengenai industri maritim, HIPMI dan Forkopimda juga berkesempatan untuk meninjau langsung fasilitas yang ada di KRI Frans Kaisiepo. Mereka melihat bagaimana kapal ini beroperasi, teknologi yang digunakan dalam patroli keamanan, serta sistem pertahanan yang diterapkan untuk menjaga perairan Nusantara. Pengalaman ini memberikan wawasan lebih dalam bagi para pengusaha dan pemangku kebijakan mengenai pentingnya investasi di sektor maritim.
Kunjungan ini menandai langkah awal bagi HIPMI Nunukan dan Forkopimda dalam membangun kolaborasi yang lebih erat dengan sektor pertahanan. Ke depan, berbagai program strategis diharapkan dapat disusun untuk mendukung pengembangan industri rumput laut dan sektor maritim lainnya.
Dengan terjalinnya komunikasi yang baik antara dunia usaha, pemerintah daerah, dan TNI AL, Nunukan semakin optimis dalam menatap masa depan ekonomi kelautannya. Sinergi yang kuat ini menjadi fondasi bagi pertumbuhan industri maritim yang berkelanjutan dan memberikan manfaat bagi masyarakat luas.