Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan

Legislator DPRD Kaltim Dorong Pembangunan Jalan Lingkar di Bontang

Anggota DPRD Kaltim Agusriansyah Ridwan (Dok:Lutfi Aziz/Pusaranmedia.com)

BERITA TERKAIT

    Kalimantan Timur

    Legislator DPRD Kaltim Dorong Pembangunan Jalan Lingkar di Bontang

    PusaranMedia.com

    Anggota DPRD Kaltim Agusriansyah Ridwan (Dok:Lutfi Aziz/Pusaranmedia.com)

    Legislator DPRD Kaltim Dorong Pembangunan Jalan Lingkar di Bontang

    Anggota DPRD Kaltim Agusriansyah Ridwan (Dok:Lutfi Aziz/Pusaranmedia.com)

    Reporter : Lutfi Aziz | Editor : Buniyamin

    BONTANG - Wacana pembangunan jalan lingkar Kota Bontang kembali mencuat setelah mendapatkan dorongan dari DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) yang disampaikan saat pembahasan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025. 
     
    Anggota DPRD Kaltim, Agusriansyah Ridwan mengatakan akan mendukung upaya dari Pemkot Bontang.

    “Ini merupakan inovasi yang bagus untuk perkembangan pembangunan di Kota Bontang. Jadi kalau bisa 2026 sudah masuk di anggaran dan kami akan mengawal perkembangannya,” kata legislator asal Dapil Bontang, Kutim dan Berau ini.

    Jalan lingkar tersebut akan dibangun meliputi Kelurahan Loktuan ke Kelurahan Tanjung Limau dan Kelurahan Bontang Kuala ke Kelurahan Tanjung Laut Indah.

    Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni juga akan melakukan pembahasan lebih lanjut terkait skema pembangunan jalan lingkar tersebut, terlebih pembangunan ini diproyeksikan dapat membantu perekonomian Kota Bontang. 

    "Dengan adanya jalan lingkar ini akan banyak wisatawan yang berkunjung karena dapat melihat berbagai view pesisir Laut Kota Bontang," pungkasnya, Selasa (20/5/2025). 

    Diketahui, perkiraan kebutuhan anggaran pembangunan jalan lingkar tersebut sebesar Rp150 miliar sampai Rp300 miliar. 

    Proyek pembangunan jalan lingkar pesisir dari Loktuan hingga Tanjung Limau ini sudah masuk pada tahap perencanaan pengerjaan fisik setelah direvisi yang awalnya menelan anggaran Rp700 Miliar lebih menjadi sekitar Rp24 Miliar pada 2017 lalu.