Reporter: Siswandi | Editor: Bambang Irawan
SANGATTA – Wakil Bupati Kutai Timur, Mahyunadi mengatakan pemerintah daerah akan membangun ulang Jembatan Tundano di Desa Bumi Rapak, Kecamatan Kaubun tahun 2026 mendatang.
Hal ini diambil setelah viralnya video keluhan warga yang menunjukkan kondisi jembatan yang lapuk dan membahayakan.
"Jembatan ini sangat vital bagi masyarakat, apalagi untuk akses pertanian dan aktivitas sehari-hari. Tahun depan akan kita bangun jembatan baru yang bisa dilalui kendaraan roda empat," tegas Mahyunadi saat meninjau langsung lokasi jembatan, baru-baru ini.
Kondisi jembatan saat ini memprihatinkan. Hanya bisa dilewati oleh dua hingga tiga orang secara bersamaan, bahkan warga terpaksa menggunakan tali sebagai penyangga darurat.
Hal ini sangat mengganggu mobilitas, terutama bagi petani yang harus mengangkut hasil kebun setiap hari.
Pembangunan jembatan ini menjadi prioritas Pemkab Kutim setelah video protes sejumlah ibu-ibu viral di media sosial akhir April lalu.
Dalam video tersebut, warga menyuarakan kekecewaan atas lambannya perbaikan infrastruktur yang sudah lama rusak dan mengancam keselamatan.
Mahyunadi memastikan seluruh persyaratan administratif dan kesiapan lahan telah diselesaikan. Pemerintah kini tinggal menunggu alokasi anggaran dari APBD Kutim tahun 2026.
"Tentunya ini juga wujud kerja sama semua pihak. Kami ingin pembangunan ini benar-benar menjawab kebutuhan warga dan memberikan dampak nyata bagi kemajuan daerah," pungkasnya.