Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan

Samarinda Masih Berpotensi Diguyur Hujan Hingga 10 Hari ke Depan

Staff Operasional BMKG Kota Samarinda, Muhammad Abil Nurjani saat menjelaskan potensi hujan di Samarinda dalam 10 hari ke depan, Rabu (21/5/2025). (Foto: Tri/Pusaranmedia.com)

BERITA TERKAIT

    Kalimantan Timur

    Samarinda Masih Berpotensi Diguyur Hujan Hingga 10 Hari ke Depan

    PusaranMedia.com

    Staff Operasional BMKG Kota Samarinda, Muhammad Abil Nurjani saat menjelaskan potensi hujan di Samarinda dalam 10 hari ke depan, Rabu (21/5/2025). (Foto: Tri/Pusaranmedia.com)

    Samarinda Masih Berpotensi Diguyur Hujan Hingga 10 Hari ke Depan

    Staff Operasional BMKG Kota Samarinda, Muhammad Abil Nurjani saat menjelaskan potensi hujan di Samarinda dalam 10 hari ke depan, Rabu (21/5/2025). (Foto: Tri/Pusaranmedia.com)

    Reporter: Tri Agustini | Editor: Buniyamin

    SAMARINDA – Meski Indonesia secara umum mulai memasuki musim kemarau, masyarakat Samarinda masih perlu waspada terhadap potensi hujan dalam beberapa hari ke depan. 

    Staff Operasional BMKG Kota Samarinda, Muhammad Abil Nurjani menjelaskan secara keseluruhan saat ini Kalimantan masuk dalam kategori kemarau normal, tapi berbeda dengan beberapa wilayah di Indonesia yang mengalami kemarau basah atau kemarau kering.

    Berdasarkan data BMKG, wilayah Kalimantan Timur (Kaltim), termasuk Samarinda diperkirakan masih berada dalam masa peralihan atau pancaroba. "Prediksi dari BMKG pusat kan ada tiga sifat musim kemarau, kemarau basah, kering dan normal. Kita di Kalimantan tergolong kemarau normal sebenarnya," ujar Abil, Rabu (21/5/2025).

    Ia membeberkan, puncak musim kemarau di Kaltim diperkirakan akan terjadi pada akhir Juli hingga Agustus. Tapi hingga kini, wilayah Samarinda dan sekitarnya masih berada dalam transisi menuju musim kemarau, yang ditandai dengan pola cuaca tidak menentu.

    "Untuk saat ini Kaltim dan seluruh wilayah Indonesia kemungkinan masih ada di zona peralihan pancaroba. Artinya benar-benar masuk dengan intensitas hujan berkurang, itu prediksi kami untuk awal musim kemarau masuk di Juli akhir," jelasnya.

    Ia mengatakan hasil prakiraan cuaca dari BMKG dalam 10 hari ke depan, wilayah Kaltim, khusunya Samarinda masih berpotensi mengalami hujan dengan intensitas menengah antara 50–150 mm, dengan peluang kejadian mencapai 80 hingga 90 persen.

    "Masih ada kemungkinan sampai 10 hari ke depan intensitas hujan kategori menengah. Seperti kejadian pada hujan minggu lalu masih bisa terjadi, karena kita masih di masa transisi pancaroba," ungkapnya. 

    Cuaca berawan tebal hingga hujan ringan masih akan sering terjadi di Samarinda selama beberapa hari ke depan. Ini  turut dipengaruhi oleh suhu permukaan laut yang hangat di wilayah Selat Makassar yang memicu pertumbuhan awan, khususnya di wilayah pesisir seperti Anggana, Penajam dan Balikpapan.

    "Jadi potensi tumbuh awan makin banyak," pungkasnya.