Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan

Aliansi Kota Minyak Jilid III Desak Pemerintah Tuntaskan Krisis BBM dan LPG di Balikpapan

Suasana unjuk rasa di depan Gedung DPRD Balikpapan, Rabu (21/5/2025). (Foto: Achmad Fadillah/Pusaranmedia.com)

BERITA TERKAIT

    Kalimantan Timur

    Aliansi Kota Minyak Jilid III Desak Pemerintah Tuntaskan Krisis BBM dan LPG di Balikpapan

    PusaranMedia.com

    Suasana unjuk rasa di depan Gedung DPRD Balikpapan, Rabu (21/5/2025). (Foto: Achmad Fadillah/Pusaranmedia.com)

    Aliansi Kota Minyak Jilid III Desak Pemerintah Tuntaskan Krisis BBM dan LPG di Balikpapan

    Suasana unjuk rasa di depan Gedung DPRD Balikpapan, Rabu (21/5/2025). (Foto: Achmad Fadillah/Pusaranmedia.com)

    Reporter: Achmad Fadillah | Editor: Bambang Irawan

    BALIKPAPAN - Puluhan mahasiswa bersama warga yang tergabung dalam Aliansi Kota Minyak Jilid III turun ke jalan menggelar unjuk rasa di depan Gedung DPRD Balikpapan, Rabu (21/5/2025).

    Aksi ini digelar sebagai bentuk keprihatinan dan protes atas kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) serta distribusi LPG yang dinilai semakin kacau dan menyulitkan masyarakat.

    Para demonstran membawa spanduk dan poster, menyuarakan tujuh poin tuntutan kepada pemerintah dan pihak Pertamina.

    Pertama, mendesak pencopotan Direktur Umum Pertamina Balikpapan.

    Kedua, menuntut Pertamina segera mengatasi krisis BBM di wilayah Balikpapan.

    Ketiga, meminta pemerintah memperkuat sarana dan prasarana distribusi energi.

    Keempat, meminta SPBU di Balikpapan dioperasikan penuh selama 24 jam.

    Kelima, menuntut transparansi data pasokan BBM dari pihak Pertamina.

    Keenam, meminta audit menyeluruh terhadap rantai distribusi BBM oleh pemerintah dan DPRD.

    Ketujuh,mendesak adanya rekayasa lalu lintas untuk mengurangi antrean kendaraan saat krisis BBM.

    Koordinator aksi, Maha Sakti Esa Jaya menjelaskan kelangkaan BBM menimbulkan kerugian besar bagi masyarakat, baik secara ekonomi maupun waktu.

    "Masalah ini bukan hanya menyangkut Pertalite atau Pertamax, tapi juga LPG yang kini semakin sulit ditemukan. Dampaknya terasa langsung ke masyarakat kecil," ucap Sakti.

    Ia juga mengkritik ironi Kota Balikpapan yang dikenal sebagai pusat kilang minyak, namun warganya justru kesulitan mendapatkan BBM bersubsidi.

    "Dari 18 SPBU di kota ini, hanya sebagian yang menjual Pertalite, dan bahkan ada yang tidak melayani pengisian untuk sepeda motor," ungkapnya.