Reporter: Achmad Fadillah | Editor: Bunyamin
BALIKPAPAN - Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara DPRD Balikpapan dan PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan yang membahas kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) beberapa waktu lalu berlangsung tegang dan penuh kontroversi.
Dalam rapat itu, sejumlah anggota legislator menyampaikan kekecewaan secara terbuka kepada perwakilan Pertamina.
Salah satunya adalah Wakil Ketua Komisi III DPRD Balikpapan, Halili Adinegara yang menyampaikan protes dengan nada tinggi.
Pernyataan tersebut dianggap sebagai bentuk intimidasi oleh Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Region Kalimantan, Edi Mangun yang kemudian memilih meninggalkan forum bersama timnya, alias walk out.
Tindakan tersebut menuai reaksi keras dari kalangan legislator Senayan. Situasi semakin memanas ketika anggota DPD RI asal Papua Barat Daya, Paul Finsen Mayor turut menanggapi.
Dalam keterangannya, Paul mengecam tindakan anggota DPRD Balikpapan yang dinilainya bersifat intimidatif terhadap Edi Mangun yang merupakan tokoh Papua.
Dia menilai tindakan itu tidak mencerminkan sikap intelektual dan lebih bersifat emosional.
Pernyataan Paul Finsen turut memancing perdebatan di media sosial dan memicu respons negatif dari sebagian masyarakat Papua.
Isu ini pun dikhawatirkan berkembang menjadi polemik yang berbau sara.
Hingga berita ini diterbitkan, Halili Adinegara belum memberikan keterangan resmi.
Namun melalui unggahan status WhatsApp pribadinya, Halili menuliskan pernyataan yang membela tindakannya dalam RDP.
"Kalau tidak tahu keadaan di daerah, jangan asal bunyi (Berbicara). Coba pikirkan kalau di daerah anda tidak ada bensin, apakah anda tidak ikut marah, apakah hanya diam, kalau anda diam berarti anda tidak tahu keadaan. Urus saja daerahnya masing-masing, tidak usah urus daerahnya orang. Saya mau berbuat untuk daerah saya," tulisnya, Kamis (22/5/2025).
Ia juga mengunggah tulisan yang sama foto dengan status tambahan gambar kondisi SPBU yang mulai normal sebagai bentuk pembelaan.
Sebagai respons atas situasi ini, Edi Mangun mendatangi rumah Ketua DPRD Balikpapan, Alwi Al Qadri untuk menyampaikan permintaan maaf secara langsung, Jumat (23/5/2025).
Momen tersebut diunggah Alwi Al Qadri melalui media sosial pribadinya.
"Alhamdulillah, hari ini saya (Edi Mangun) sebagai pribadi sudah datang ke kediaman yang saya hormati, Bapak Ketua DPRD Kota Balikpapan. Saya ingin menyampaikan permohonan maaf kepada Pak Ketua dan seluruh anggota DPRD atas kejadian kemarin. Saya mohon saudara-saudara saya di Papua bisa mengerti dan menerima kondisi ini," ujar Edi.
Alwi Al Qadri juga turut menyampaikan permohonan maaf atas situasi yang terjadi dan berharap tidak ada lagi polemik lanjutan.
"Saya Ketua DPRD Balikpapan, Alwi Al Qadri, baik sebagai pimpinan maupun pribadi memohon maaf sebesar-besarnya. Kejadian kemarin terjadi secara spontan karena tingginya tekanan masyarakat. Harapannya, ini adalah hari pertama dan terakhir. Mudah-mudahan Kota Balikpapan tetap kondusif," tuturnya dalam lanjutan video tersebut.