Reporter : Nur Hidayah | Editor : Buniyamin
TANJUNG REDEB – Anggota Komisi II DPRD Berau, Sutami menegaskan pentingnya peningkatan kualitas bagi para duta wisata untuk mendongkrak sektor pariwisata yang menjadi salah satu andalan Bumi Batiwakkal.
Salah satu poin utama yang disoroti adalah kemampuan berbahasa inggris yang seharusnya menjadi syarat mutlak dalam proses seleksi duta wisata.
Menurutnya, Berau sebagai daerah tujuan wisata yang banyak dikunjungi turis mancanegara memerlukan sosok duta wisata yang tidak hanya mengandalkan penampilan fisik, tetapi juga memiliki kompetensi mumpuni dalam hal komunikasi, khususnya dalam bahasa internasional.
“Bahasa Inggris itu wajib karena mereka akan menjadi representasi Berau di mata dunia. Jangan sampai kejadian lagi, duta wisata tidak bisa berbahasa inggris saat berinteraksi dengan wisatawan asing,” tegasnya, Jumat (23/5/2025).
Sutami mencontohkan daerah-daerah lain seperti Bali, di mana duta wisatanya bahkan fasih tidak hanya dalam bahasa inggris, tapi juga bahasa asing lain seperti Perancis dan Jerman.
Menurutnya, ini adalah bentuk kesiapan dalam menyambut peluang kunjungan wisata dari berbagai negara. “Kalau di Bali saja bisa begitu, kenapa kita tidak? Minimal bahasa Inggris dulu. Ini penting agar promosi wisata kita bisa lebih luas jangkauannya, terutama di dunia digital dan kerja sama internasional,” ucapnya.
Tak hanya soal bahasa asing, Sutami juga mengusulkan agar duta wisata Berau ke depannya diwajibkan menguasai bahasa lokal seperti Bahasa Berau dan bahasa suku-suku asli seperti Bajau.
Ini dinilai penting untuk memperkuat identitas budaya daerah dan memperkaya interaksi dengan wisatawan domestik yang tertarik pada kekayaan lokal.
“Bahasa daerah juga jangan diabaikan. Kalau perlu, ada standarisasi kemampuan bahasa Berau sebagai bagian dari seleksi. Ini identitas kita yang harus dibanggakan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Sutami meminta Dinas Pariwisata agar lebih selektif dan serius dalam proses pemilihan duta wisata. Ia mendorong agar aspek kompetensi dan komunikasi menjadi fokus utama, bukan hanya penampilan fisik semata.
“Duta wisata itu bukan ajang model, tapi agen promosi budaya dan pariwisata. Harus dibekali dengan kemampuan komunikasi, wawasan budaya, dan tentunya penguasaan bahasa,” pungkasnya.
Ia berharap ke depan Berau bisa memiliki duta-duta wisata yang benar-benar siap mempromosikan potensi daerah di kancah nasional hingga internasional. (Adv)