Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan
Banner ADV

Samri Shaputra Sebut Penertiban Anjal di Samarinda Terkendala Ketiadaan Tempat Penampungan

Ketua Komisi I DPRD Kota Samarinda, Samri Shaputra. (Foto: Tri/Pusaranmedia.com)

BERITA TERKAIT

    Banner ADV

    DPRD Kota Samarinda

    Samri Shaputra Sebut Penertiban Anjal di Samarinda Terkendala Ketiadaan Tempat Penampungan

    PusaranMedia.com

    Ketua Komisi I DPRD Kota Samarinda, Samri Shaputra. (Foto: Tri/Pusaranmedia.com)

    Banner ADV

    Samri Shaputra Sebut Penertiban Anjal di Samarinda Terkendala Ketiadaan Tempat Penampungan

    Ketua Komisi I DPRD Kota Samarinda, Samri Shaputra. (Foto: Tri/Pusaranmedia.com)

    Reporter: Tri Agustini | Editor: Bambang Irawan 

    SAMARINDA – Komisi I DPRD Kota Samarinda menyoroti belum optimalnya penanganan Anak Jalanan (Anjal) dan pengemis di sejumlah titik. 

    Ketua Komisi I DPRD Samarinda, Samri Shaputra, mengungkapkan bahwa keterbatasan infrastruktur menjadi kendala utama dalam upaya penertiban yang selama ini dilakukan oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).

    Di Samarinda, khususnya di kawasan simpang lampu merah masih kerap terlihat anjal dan pengemis yang menurut Samri diakibatkan karena ketiadaan fasilitas penampungan serta dukungan anggaran yang memadai. 

    “Satpol PP menyampaikan bahwa tidak tersedia tempat khusus untuk menampung anak jalanan dan pengemis yang terjaring, termasuk keterbatasan anggaran untuk kebutuhan makan dan operasional mereka,” ujar Samri. 

    Politisikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menjelaskan, pihaknya telah menggelar rapat koordinasi dengan Satpol PP guna mencari solusi jangka pendek dan panjang dalam menangani keberadaan anak jalanan dan pengemis, terutama yang beraktivitas di lokasi strategis seperti lampu merah.

    Menurutnya, patroli rutin yang dilakukan selama ini belum memberikan hasil maksimal karena tidak didukung tindak lanjut pasca-penertiban. 

    Ketiadaan tempat penampungan sementara menurutnya membuat para anjal dan pengemis kembali ke jalan.

    “Masalahnya bukan pada penertiban semata, tapi juga pada langkah setelahnya. Mereka tidak bisa ditahan lama di kantor Satpol PP karena tidak ada fasilitas dan anggaran yang memadai,” ungkapnya.

    Karena hal itu, pihaknya pun mendorong penempatan petugas secara berkala di titik-titik rawan, seperti persimpangan jalan yang kerap digunakan sebagai tempat meminta-minta karena dinilai strategis secara ekonomi.

    Samri juga mengimbau masyarakat untuk tidak memberikan uang secara langsung kepada anak jalanan maupun pengemis, sebagai upaya mengurangi ketergantungan mereka terhadap aktivitas di jalanan.

    “Ini bukan soal tidak peduli, tapi bagian dari strategi agar mereka tidak terus-menerus beraktivitas di jalan,” pungkasnya. (Adv)