Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan

Ketua IKELS Kutim Kritik Pernyataan Wakil Wali Kota Bontang Soal Polemik Sidrap

Ketua Ikatan Keluarga Ende Lio Sare (IKELS) Kutim, Quirinus Parwono Rasi. (Foto: Dok pribadi Quirinus Parwono Rasi)

BERITA TERKAIT

    Kalimantan Timur

    Ketua IKELS Kutim Kritik Pernyataan Wakil Wali Kota Bontang Soal Polemik Sidrap

    PusaranMedia.com

    Ketua Ikatan Keluarga Ende Lio Sare (IKELS) Kutim, Quirinus Parwono Rasi. (Foto: Dok pribadi Quirinus Parwono Rasi)

    Ketua IKELS Kutim Kritik Pernyataan Wakil Wali Kota Bontang Soal Polemik Sidrap

    Ketua Ikatan Keluarga Ende Lio Sare (IKELS) Kutim, Quirinus Parwono Rasi. (Foto: Dok pribadi Quirinus Parwono Rasi)

    Reporter Siswandi Editor Buniyamin 

    SANGATTA — Polemik wilayah Sidrap antara Pemkab Kutai Timur (Kutim) dan Pemkot Bontang terus menuai sorotan.

    Ketua Ikatan Keluarga Ende Lio Sare (IKELS) Kutim, Quirinus Parwono Rasi yang juga menjabat sebagai Kepala Desa Tepian Indah turut angkat bicara menanggapi pernyataan Wakil Wali Kota Bontang, Agus Haris.

    Quirinus menyayangkan pernyataan Agus Haris yang dinilainya merendahkan martabat Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman.

    Menurutnya, pernyataan agar Bupati Kutim “Belajar lagi” menunjukkan kurangnya pemahaman seorang pejabat dalam menyampaikan komentar publik.

    “Bagaimana mungkin seorang bupati dua periode yang juga pernah menjabat sebagai wakil bupati diminta untuk belajar lagi oleh seorang wakil wali kota? Itu logika yang tidak masuk akal,” tegas Quirinus.

    Ia menilai seharusnya Wakil Wali Kota Bontang yang lebih banyak belajar, khususnya dalam menyampaikan pernyataan yang pantas dan beretika.

    “Pernyataan-pernyataan yang dilontarkan justru menyakiti perasaan kami sebagai warga Kutim. Kami akan terus mendukung langkah-langkah Bupati dan Wakil Bupati Kutim dalam mempertahankan wilayahnya,” tambahnya.

    Quirinus juga menyampaikan komitmen organisasinya untuk turut menjaga persatuan serta mendukung kebijakan Pemkab Kutim.

    Ia menegaskan IKELS hadir di Kutim dengan misi melestarikan budaya Ende Lio, serta aktif dalam kegiatan sosial dan kemanusiaan.

    “Kami tetap menjunjung tinggi budaya lokal dan selalu siap membantu masyarakat yang membutuhkan, seperti saat ada kebakaran atau warga yang sakit. Dengan segala keterbatasan, kami hadir untuk masyarakat,” pangkas Quirinus.