Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan

Long Ayap Kritis! Bangunan-Bangunan Penting Lenyap Tersapu Banjir Setinggi Lima Meter

Perumahan Guru dan Greja Katolik hanyut terbawa arus. (Foto: warga setempat)

BERITA TERKAIT

    Video

    Long Ayap Kritis! Bangunan-Bangunan Penting Lenyap Tersapu Banjir Setinggi Lima Meter

    PusaranMedia.com

    Perumahan Guru dan Greja Katolik hanyut terbawa arus. (Foto: warga setempat)

    Long Ayap Kritis! Bangunan-Bangunan Penting Lenyap Tersapu Banjir Setinggi Lima Meter

    Perumahan Guru dan Greja Katolik hanyut terbawa arus. (Foto: warga setempat)

    Reporter: Nur Hidayah | Editor: Bambang Irawan

    TANJUNG REDEB - Kampung Long Ayap, Kecamatan Segah, Kabupaten Berau, menghadapi bencana alam terburuk dalam sejarahnya.

    Banjir yang melanda sejak Senin (26/5/2025) malam mencapai puncaknya pada Selasa (27/5/2025), dengan ketinggian air mencapai lima meter dan arus yang sangat deras.

    Derasnya arus air tidak hanya merendam rumah-rumah warga, tetapi juga meluluhlantakkan berbagai bangunan penting. Dalam sekejap, Pos Kesehatan Desa (Poskesdes), Sekolah Dasar, perumahan guru, aula adat, bahkan sebuah gereja, dikabarkan lenyap tersapu banjir.

    “Poskesdes, SD, perumahan guru, aula adat, hingga gereja habis lenyap terbawa arus banjir,” ungkap Sri, salah satu warga melalui pesan singkat WhatsApp.

    Banjir yang datang mendadak pada malam hari ini berasal dari luapan air Sungai Segah, yang debitnya meningkat drastis akibat hujan deras di wilayah hulu. Arus air menyapu tiga kampung secara berurutan: dimulai dari Long Pay, lalu Long Laai, hingga akhirnya menghantam Long Ayap dengan kekuatan penuh.

    Linda, mahasiswa Institut Pastoral Indonesia (IPI) Malang yang sedang menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Long Ayap, turut merasakan kepanikan saat banjir datang. Ia bahkan harus menyelamatkan barang-barang pribadinya di tengah situasi darurat.

    “Banjir makin tinggi tadi pagi. Awalnya di Long Pay yang paling hulu, lalu menyebar ke Long Laai dan Long Ayap. Saya sempat menyelamatkan beberapa barang, terutama dokumen penting untuk laporan bahan kuliah,” kata Linda.

    Saat ini, sebagian besar warga telah mengungsi ke dataran tinggi, meninggalkan rumah-rumah mereka yang terendam atau hanyut. Namun, di tengah keterbatasan dan ketidakpastian, warga masih bertahan dengan harapan bantuan segera datang.

    “Kami butuh sembako, pakaian, dan makanan. Apa pun yang bisa segera dikirim,” lanjut Sri penuh harap.

    Warga berharap Pemerintah Kabupaten Berau segera turun tangan, mengirimkan bantuan logistik serta membangun koordinasi tanggap darurat untuk menyelamatkan dan mengevakuasi korban terdampak.

    Kondisi di Long Ayap kini makin mengkhawatirkan, dan setiap detik bisa membawa kabar buruk baru. Warga hanya bisa berharap air segera surut, dan bantuan segera datang.