Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan

Wali Kota Balikpapan Tinjau Proyek Bendali saat Hujan, Klaim Banjir Mulai Teratasi

Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas'ud meninjau lokasi proyek Bendali DAS Ampal Hulu di kawasan Pasar Segar, Selasa (27/5/2025). (Foto: Achmad Fadillah/Pusaranmedia.com)

BERITA TERKAIT

    Kalimantan Timur

    Wali Kota Balikpapan Tinjau Proyek Bendali saat Hujan, Klaim Banjir Mulai Teratasi

    PusaranMedia.com

    Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas'ud meninjau lokasi proyek Bendali DAS Ampal Hulu di kawasan Pasar Segar, Selasa (27/5/2025). (Foto: Achmad Fadillah/Pusaranmedia.com)

    Wali Kota Balikpapan Tinjau Proyek Bendali saat Hujan, Klaim Banjir Mulai Teratasi

    Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas'ud meninjau lokasi proyek Bendali DAS Ampal Hulu di kawasan Pasar Segar, Selasa (27/5/2025). (Foto: Achmad Fadillah/Pusaranmedia.com)

    Reporter: Achmad Fadillah | Editor: Bambang Irawan

    BALIKPAPAN - Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas'ud meninjau pengerjaan proyek Bendungan Pengendali (Bendali) Daerah Aliran Sungai (DAS) Ampal Hulu.

    Tinjauannya ini dilakukan saat Kota Balikpapan diguyur hujan sejak Selasa (27/5/2025).

    Rahmad Mas'ud bersama rombongan langsung bergegas melihat situasi terkini yang khawatir terjadi banjir seperti sebelumnya. 

    Namun, ia nampak tersenyum di bawah payung dengan guyuran hujan berkepanjangan sebab proyek Bendali DAS Ampal Hulu dilihatnya mulai menunjukkan hasil, walau masih dalam tahap pengerukan. 

    "Alhamdulillah, sejak pengerukan dimulai, daerah RT 1 dan RT 2 yang dulu langganan banjir kini mulai aman. Genangannya jauh berkurang," ucap Rahmad.

    Ia mengatakan, pembangunan bendali dinilai lebih efektif dan efisien dibandingkan memperlebar saluran air di tengah kawasan padat penduduk. 

    Selain mampu menampung debit air dalam jumlah besar, lokasi bendali dinilai strategis karena berada di lahan terbuka yang tidak membutuhkan pembebasan lahan dalam skala besar.

    Kata dia, proyek ini dirancang multifungsi. Tidak hanya untuk pengendalian banjir, tapi juga akan dijadikan ruang terbuka hijau dengan fasilitas publik seperti jogging track dan area rekreasi, serupa dengan kawasan Telaga Sari dan Wonorejo.

    "Tujuan kita tidak sekdar menyelesaikan persoalan banjir. Kita ingin menghadirkan ruang hijau yang bisa dinikmati masyarakat," katanya.

    Saat ini, proses pengurukan mencapai 30 persen dengan volume galian tanah sekitar 14 ribu meter kubik dari total 60 ribu meter kubik. 

    Kedalaman bendali juga ditambah dari dua meter menjadi 2,8 meter untuk mengantisipasi sedimentasi.

    "Pembebasan lahan telah mencapai 9,4 hektare dari kebutuhan 10 hektare, tersebar di Kelurahan Gunung Samarinda dan Gunung Samarinda Baru. Tiga bidang lahan tersisa masih dalam proses hukum, namun dana ganti rugi sudah dititipkan melalui konsinyasi di pengadilan," ungkapnya.

    Pembangunan fisik bendali akan dilanjutkan oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan IV, dengan target konstruksi dimulai awal 2026. Anggaran proyek lanjutan diperkirakan melampaui Rp100 miliar dan akan diajukan melalui APBN.

    Warga RT 2 Gunung Samarinda Baru, Ani turut merasakan perubahan. "Biasanya depan rumah langsung banjir kalau hujan. Sekarang beda, air cepat surut," tuturnya.

    Wali Kota pun mengajak warga untuk mendukung proyek ini. "Ini ikhtiar kita bersama. Pemerintah hanya menjalankan, tapi keberhasilannya butuh dukungan semua pihak. Mari kita jaga dan doakan agar proyek ini berjalan lancar," pungkas Rahmad Mas'ud.