Reporter : Herdiansyah | Editor : Buniyamin
SAMARINDA - Hujan deras yang mengguyur Kota Samarinda sejak subuh hingga siang hari kembali memicu banjir di sejumlah wilayah.
Salah satu kawasan terdampak paling parah adalah Jalan Kemakmuran, Kecamatan Sungai Pinang, di mana genangan air mencapai setinggi lutut orang dewasa.
Air merendam ratusan rumah warga, menenggelamkan sejumlah jalan utama, serta melumpuhkan aktivitas ekonomi masyarakat.
Anak-anak tak dapat berangkat ke sekolah, sementara sebagian warga terpaksa absen bekerja.
"Banjir sudah menjadi bagian dari kebiasaan warga Samarinda ketika hujan lebat begini. Sudah pasti menjadi tempat bermain anak-anak sih ini. Kalau banjir begini banyak kendaraan roda dua itu yang mogok karena kemasukan air," kata Andis, warga Jalan Kemakmuran kepada Pusaranmedia.com, Selasa (27/5/2025).
Banjir telah menjadi persoalan klasik bagi warga Samarinda. Setiap hujan deras turun, wilayah ini hampir dipastikan terendam air.
Sayangnya, hingga kini belum ada solusi permanen yang mampu mengatasi bencana berulang ini.
Menurut warga, penyebab utama banjir adalah sistem drainase yang buruk. Saluran air kerap tersumbat atau tidak mampu menampung volume air hujan yang tinggi.
“Biasa banjir begini karena drainase itu tersumbat atau kecil sehingga air naik ke jalan dan masuk ke rumah warga,” tambah Andis.
Pantauan terkini di lapangan menunjukkan bahwa arus lalu lintas di Jalan Kemakmuran menuju Jalan Sentosa mengalami kemacetan parah akibat genangan air yang menutup badan jalan.
Kendaraan roda dua maupun roda empat terpaksa menghentikan perjalanan atau mencari rute alternatif.
Warga berharap pemerintah daerah segera melakukan tindakan nyata untuk memperbaiki infrastruktur drainase dan mencegah banjir menjadi rutinitas yang melelahkan setiap musim hujan tiba.