Reporter: Tri Agustini | Editor: Bambang Irawan
SAMARINDA – Tak lama lagi Sekolah Rakyat (SR) bakal hadir di Samarinda. Sebelumnya Kementerian Sosial RI juga telah meninjau lahan yang direncanakan bakal dibangun gedung SR pada 10 Mei lalu di Palaran.
Sekretaris Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial RI, Salahuddin Yahya, mengatakan bahwa Samarinda merupakan salah satu titik lokasi yang bakal didirikan SR dari pemerintah pusat.
Ia menyampaikan bahwa program ini akan mulai dijalankan secara bertahap, dengan peresmian dijadwalkan pada Juli 2025.
“Samarinda itu salah satu titik lokasi yang akan didirikan sekolah rakyat yang digagas oleh Presiden Prabowo. Insyaallah akan diresmikan bulan Juli,” ujar Salahuddin saat ditemui usai pertemuan di Balai Kota, Selasa (27/5/2025).
Lebih lanjut, meski sempat mengalami kendala terkait pemilihan titik lokasi, ia menegaskan bahwa koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah terus dibangun.
Salahuddin mengungkapkan adanya pergeseran lokasi ke titik yang dinilai lebih layak, dan hal itu membutuhkan penyesuaian teknis. Namun, dukungan penuh dari pemeritnah kota, utamanya Wali Kota Samarinda, Andi Harun menjadi energi penting dalam kelancaran program ini.
“Alhamdulillah Pak Wali Kota memberikan support yang penuh terhadap program yang dibangun oleh Presiden, sehingga ada sinergitas antara pusat dan daerah,” tambahnya.
Ia menjelaskan bahwa SR ini dirancang untuk menjangkau anak-anak dari keluarga tidak mampu. Di Samarinda, diperkirakan akan ada 100 hingga 200 anak yang diterima. Setiap rombongan belajar (rombel) nantinya akan terdiri dari 25 siswa, dan jumlah rombel disesuaikan dengan total penerimaan.
Program ini akan memprioritaskan jenjang pendidikan setingkat SMP dan SMA. Lahan yang telah ditinjau untuk pembangunan sekolah rakyat permanen juga telah disetujui dan ditargetkan selesai pada 2026.
“Inilah alasan kami datang untuk melakukan verifikasi posisi sementara. Alhamdulillah sudah dikoordinasikan dengan Dinas Pendidikan dan instansi terkait,” ujarnya.
Salahuddin menyebut, Samarinda memiliki nilai strategis sebagai kota besar yang mewakili Kalimantan Timur. Karena itu, kehadiran SR di kota ini menjadi langkah penting untuk mengatasi kesenjangan dan menekan angka kemiskinan.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak sekadar menerima program ini, tetapi turut berpartisipasi aktif dalam menemukan anak-anak yang benar-benar layak untuk mendapatkan pendidikan di SR.
“Harapan kita, Samarinda menjadi titik sejarah bagi sekolah rakyat, karena ini gagasan Presiden yang kali pertama diwujudkan. Kalimantan Timur tentu tidak boleh tertinggal dari provinsi lain,” pungkasnya.