Reporter: Tri Agustini | Editor: Bambang Irawan
Reporter: Tri Agustini | Editor: Bambang Irawan
SAMARINDA – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda mengimbau masyarakat yang tinggal di kawasan rawan longsor untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama mereka yang bermukim di tepi bukit atau lereng gunung.
Imbauan ini disampaikan menyusul terjadinya musibah longsor belakangan ini yang kembali memakan korban.
Ketua Tim Wali Kota untuk Akselerasi Pembangunan (TWAP) Kota Samarinda, Syaparudin, mengatakan bahwa pihaknya telah menerima laporan longsor di Gang Ibrahim RT 99, dan Jalan Proklamasi RT 52.
“Kita cek memang sudah terjadi longsor di tebing Gang Ibrahim. Karena itu, kita terus imbau warga untuk waspada terhadap potensi longsor, khususnya warga yang tinggal di lereng bukit,” ujar Syapar, Jumat (30/5/2025).
Ia juga menegaskan bahwa kontur tanah di Samarinda sangat rentan terhadap longsor akibat lemahnya struktur ikatan tanah. Oleh sebab itu, warga diminta untuk tidak membangun atau tinggal di wilayah yang berisiko tinggi, apalagi saat curah hujan sedang tinggi.
“Tanah kita ini tidak punya pengikat kuat. Begitu hujan deras turun, tanah mudah bergeser. Seperti yang terjadi belakangan ini, ada 44 titik longsor yang tercatat di Samarinda,” ungkapnya.
Sebagai upaya penanganan darurat, ia menyebut bahwa Pemkot melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah menyalurkan bantuan berupa terpal untuk mengalihkan aliran air serta mendirikan tenda pengungsian bagi warga terdampak.
Dua rumah di Gang Ibrahim diketahui berada dalam kondisi terancam longsor, dan sejumlah rumah di bawahnya juga dinilai berisiko.
“Kami sudah imbau warga untuk mengungsi sementara, dan akan kami minta BPBD menyiapkan tenda darurat. Setelah tanah mulai mengering, baru kita ambil langkah teknis seperti pemasangan turap untuk memperkuat tebing,” jelasnya.
Langkah serupa juga diterapkan di kawasan Jalan Proklamasi. Warga di lokasi itu sudah mulai menempati tenda-tenda yang disiapkan oleh BPBD.
“Kami harap hujan segera mereda agar aktivitas warga bisa kembali normal dan tidak ada korban akibat longsor,” pungkasnya.
Kalimantan Timur
Reporter: Tri Agustini | Editor: Bambang Irawan
SAMARINDA – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda mengimbau masyarakat yang tinggal di kawasan rawan longsor untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama mereka yang bermukim di tepi bukit atau lereng gunung.
Imbauan ini disampaikan menyusul terjadinya musibah longsor belakangan ini yang kembali memakan korban.
Ketua Tim Wali Kota untuk Akselerasi Pembangunan (TWAP) Kota Samarinda, Syaparudin, mengatakan bahwa pihaknya telah menerima laporan longsor di Gang Ibrahim RT 99, dan Jalan Proklamasi RT 52.
“Kita cek memang sudah terjadi longsor di tebing Gang Ibrahim. Karena itu, kita terus imbau warga untuk waspada terhadap potensi longsor, khususnya warga yang tinggal di lereng bukit,” ujar Syapar, Jumat (30/5/2025).
Ia juga menegaskan bahwa kontur tanah di Samarinda sangat rentan terhadap longsor akibat lemahnya struktur ikatan tanah. Oleh sebab itu, warga diminta untuk tidak membangun atau tinggal di wilayah yang berisiko tinggi, apalagi saat curah hujan sedang tinggi.
“Tanah kita ini tidak punya pengikat kuat. Begitu hujan deras turun, tanah mudah bergeser. Seperti yang terjadi belakangan ini, ada 44 titik longsor yang tercatat di Samarinda,” ungkapnya.
Sebagai upaya penanganan darurat, ia menyebut bahwa Pemkot melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah menyalurkan bantuan berupa terpal untuk mengalihkan aliran air serta mendirikan tenda pengungsian bagi warga terdampak.
Dua rumah di Gang Ibrahim diketahui berada dalam kondisi terancam longsor, dan sejumlah rumah di bawahnya juga dinilai berisiko.
“Kami sudah imbau warga untuk mengungsi sementara, dan akan kami minta BPBD menyiapkan tenda darurat. Setelah tanah mulai mengering, baru kita ambil langkah teknis seperti pemasangan turap untuk memperkuat tebing,” jelasnya.
Langkah serupa juga diterapkan di kawasan Jalan Proklamasi. Warga di lokasi itu sudah mulai menempati tenda-tenda yang disiapkan oleh BPBD.
“Kami harap hujan segera mereda agar aktivitas warga bisa kembali normal dan tidak ada korban akibat longsor,” pungkasnya.
Reporter: Tri Agustini | Editor: Bambang Irawan
SAMARINDA – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda mengimbau masyarakat yang tinggal di kawasan rawan longsor untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama mereka yang bermukim di tepi bukit atau lereng gunung.
Imbauan ini disampaikan menyusul terjadinya musibah longsor belakangan ini yang kembali memakan korban.
Ketua Tim Wali Kota untuk Akselerasi Pembangunan (TWAP) Kota Samarinda, Syaparudin, mengatakan bahwa pihaknya telah menerima laporan longsor di Gang Ibrahim RT 99, dan Jalan Proklamasi RT 52.
“Kita cek memang sudah terjadi longsor di tebing Gang Ibrahim. Karena itu, kita terus imbau warga untuk waspada terhadap potensi longsor, khususnya warga yang tinggal di lereng bukit,” ujar Syapar, Jumat (30/5/2025).
Ia juga menegaskan bahwa kontur tanah di Samarinda sangat rentan terhadap longsor akibat lemahnya struktur ikatan tanah. Oleh sebab itu, warga diminta untuk tidak membangun atau tinggal di wilayah yang berisiko tinggi, apalagi saat curah hujan sedang tinggi.
“Tanah kita ini tidak punya pengikat kuat. Begitu hujan deras turun, tanah mudah bergeser. Seperti yang terjadi belakangan ini, ada 44 titik longsor yang tercatat di Samarinda,” ungkapnya.
Sebagai upaya penanganan darurat, ia menyebut bahwa Pemkot melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah menyalurkan bantuan berupa terpal untuk mengalihkan aliran air serta mendirikan tenda pengungsian bagi warga terdampak.
Dua rumah di Gang Ibrahim diketahui berada dalam kondisi terancam longsor, dan sejumlah rumah di bawahnya juga dinilai berisiko.
“Kami sudah imbau warga untuk mengungsi sementara, dan akan kami minta BPBD menyiapkan tenda darurat. Setelah tanah mulai mengering, baru kita ambil langkah teknis seperti pemasangan turap untuk memperkuat tebing,” jelasnya.
Langkah serupa juga diterapkan di kawasan Jalan Proklamasi. Warga di lokasi itu sudah mulai menempati tenda-tenda yang disiapkan oleh BPBD.
“Kami harap hujan segera mereda agar aktivitas warga bisa kembali normal dan tidak ada korban akibat longsor,” pungkasnya.