Reporter : Nur Hidayah | Editor : Buniyamin
TANJUNG REDEB - Setelah banjir besar melanda sejumlah kampung di Kabupaten Berau, ancaman baru kini mulai menghantui warga terdampak. Serangan berbagai penyakit mulai bermunculan, terutama di wilayah-wilayah terisolasi.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau, Lamlay Sarie mengungkapkan masyarakat, terutama anak-anak dan lansia sangat rentan terkena penyakit seperti diare dan infeksi kulit.
“Air banjir yang tercemar, pola makan tidak teratur dan minimnya asupan air putih menjadi pemicu utama timbulnya diare,” ujarnya, Jumat (30/5/2025).
Ia menambahkan, kesulitan masyarakat dalam mendapatkan air bersih juga memperparah situasi.
Tak hanya itu, genangan air sisa banjir menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk penyebar penyakit seperti demam berdarah dan malaria.
“Kami akan menurunkan tim surveilans khusus untuk memantau kondisi kesehatan di wilayah terdampak,” tegas Lamlay.
Kini, petugas dari Dinkes bersama tenaga medis puskesmas induk di setiap kecamatan tengah dikerahkan untuk melakukan pendataan langsung dan memberikan penanganan medis awal bagi warga terdampak.
Wakil Bupati Berau, Gamalis, menyampaikan keprihatinannya setelah meninjau langsung kondisi masyarakat di lima kampung di Kecamatan Segah.
Ia mengungkapkan, masyarakat tidak hanya kekurangan makanan dan pakaian, tetapi juga sangat membutuhkan pelayanan kesehatan.
“Banjir kali ini datang sangat tiba-tiba dan begitu besar. Warga tidak sempat menyelamatkan barang-barang, hanya dokumen penting yang bisa dibawa. Banyak warga yang kini harus bergantian pakaian karena semua harta benda mereka terendam,” tutur Gamalis.
Pemkab Berau telah mengerahkan seluruh sumber daya untuk menyalurkan bantuan, baik berupa kebutuhan pokok maupun bantuan medis.
Koordinasi lintas sektor pun terus dilakukan dengan dinas terkait dan juga melibatkan pihak ketiga untuk mempercepat distribusi bantuan.
“Kami pastikan, bukan hanya kebutuhan sandang dan pangan yang menjadi prioritas, tapi juga penanganan kesehatan. Obat-obatan, alat medis, dan layanan dokter akan terus kami upayakan tersedia di lokasi banjir,” tandasnya.
Dengan pemantauan kesehatan dan dukungan lintas instansi, pemerintah berharap dapat meminimalisir potensi mewabahnya penyakit pasca banjir yang dapat memperburuk kondisi warga.