Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan

Wakil Ketua DPRD Balikpapan Minta SPBU Solar Perlu Dibuka 24 Jam dan Ditambah Jumlahnya

Wakil Ketua III DPRD Balikpapan, Budiono. (Foto: Achmad Fadillah/Pusaranmedia.com)

BERITA TERKAIT

    Kalimantan Timur

    Wakil Ketua DPRD Balikpapan Minta SPBU Solar Perlu Dibuka 24 Jam dan Ditambah Jumlahnya

    PusaranMedia.com

    Wakil Ketua III DPRD Balikpapan, Budiono. (Foto: Achmad Fadillah/Pusaranmedia.com)

    Wakil Ketua DPRD Balikpapan Minta SPBU Solar Perlu Dibuka 24 Jam dan Ditambah Jumlahnya

    Wakil Ketua III DPRD Balikpapan, Budiono. (Foto: Achmad Fadillah/Pusaranmedia.com)

    Reporter: Achmad Fadillah | Editor: Bambang Irawan

    BALIKPAPAN - Wakil Ketua III DPRD Balikpapan, Budiono menyampaikan keprihatinannya terhadap antrean panjang kendaraan besar di SPBU Kilometer (KM) 15, Kelurahan Karang Joang, Balikpapan Utara. 

    Antrean ini disebabkan oleh keterbatasan pasokan solar dan terbatasnya jumlah SPBU yang masih aktif melayani BBM jenis solar. 

    Berdasarkan keterangan sopir, SPBU yang melayani solar hanya ada dua, yaitu SPBU KM 15 dan 13.

    "Sekarang hanya dua SPBU yang melayani solar, di KM 13 dan KM 15. Dulu masih ada di Kebun Sayur dan Gunung Malang, tapi sekarang sudah tidak beroperasi untuk solar," kata Budiono, Minggu (1/6/2025).

    Menurutnya, kondisi tersebut membuat sopir truk harus mengantre berjam-jam, bahkan menginap di lokasi SPBU. Seperti yang diberitakan Pusaranmedia.com.

    Antrean juga berdampak terhadap kondisi jalan yang cepat rusak karena dilintasi kendaraan bertonase berat.

    "Jalan-jalan di sekitar KM 15 sekarang banyak yang berlubang akibat kendaraan berat antre berhari-hari. Ditambah lagi minimnya lampu penerangan jalan, membuat kondisi makin rawan, terutama di malam hari," ucapnya.

    Ia juga menyinggung insiden kecelakaan yang pernah terjadi di lokasi akibat jalan rusak.

    "Iya benar, sebelum Lebaran kemarin ada satu korban meninggal karena jalan berlubang di sekitar situ. Ini harus jadi perhatian serius," tegas Budiono.

    Budiono menilai solusi paling masuk akal saat ini adalah membuka dua SPBU aktif tersebut selama 24 jam dan menambah jumlah SPBU yang melayani solar.

    "Kalau hanya dua SPBU, ya antre terus. Kalau bisa dua-duanya dibuka 24 jam, antrean bisa terurai. Tentu stoknya juga harus ditambah agar cukup untuk melayani kendaraan besar," ungkapnya.

    Ia juga mendorong pemerintah untuk mempertimbangkan penambahan SPBU di wilayah Balikpapan Utara, mengingat kawasan ini merupakan pintu gerbang menuju Ibu Kota Nusantara (IKN) dan cikal bakal pusat kota.

    "Wilayah ini terus berkembang dan akan jadi jalur strategis ke IKN. Sudah seharusnya fasilitas publik seperti SPBU ditambah. Jangan sampai warga dan sopir truk jadi korban akibat minimnya infrastruktur," pungkasnya.

    Hingga berita ini diterbitkan, pihak Pertamina belum merespon masalah ini terkait jumlah SPBU yang melayani solar dan langkah ke depannya.