Reporter: Aswin | Editor: Bambang Irawan
TENGGARONG - Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Edi Damansyah, memimpin upacara peringatan Hari Lahir Pancasila yang digelar di halaman Kantor Bupati Kukar pada Minggu (1/6/2025). Peringatan kali ini mengangkat tema "Memperkokoh Ideologi Pancasila Menuju Indonesia Raya".
Edi Damansyah membacakan sambutan dari Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) RI, Yudian Wahyudi, menyatakan bahwa peringatan Hari Lahir Pancasila sebagai momentum memperkuat komitmen terhadap nilai-nilai kebangsaan. Ia mengingatkan bahwa setiap kebijakan, ucapan, hingga tindakan harus mencerminkan semangat Pancasila.
“Peringatan Hari Lahir Pancasila ini harus menjadi pengingat bahwa masa depan bangsa berada di tangan kita. Jika kita ingin mewujudkan Indonesia Raya, maka tidak ada jalan lain selain memastikan bahwa Pancasila tetap menjadi jiwa dalam setiap denyut nadi pembangunan,” pungkas Bupati menyampaikan sambutan kepala BPIP.
Tanggal 1 Juni adalah momen bersejarah bagi bangsa Indonesia, yang menandai lahirnya Pancasila sebagai dasar negara. Menurutnya, peringatan ini bukan hanya untuk mengenang rumusan dasar negara, melainkan juga untuk menguatkan kembali komitmen bersama terhadap nilai-nilai luhur Pancasila sebagai fondasi utama Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Pancasila bukan sekadar dokumen historis atau teks normatif yang tertulis dalam pembukaan UUD 1945. namun adalah jiwa bangsa, pedoman hidup bersama, serta bintang penuntun dalam mewujudkan cita-cita Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur,” ujarnya.
Ia mengajak seluruh masyarakat merenungkan kembali peran Pancasila sebagai rumah besar bagi keberagaman di Indonesia. Pancasila mampu menyatukan lebih dari 270 juta penduduk dengan latar belakang yang beragam, mulai dari suku, agama, ras, budaya, hingga bahasa. Pancasila, lanjutnya, mengajarkan bahwa perbedaan bukan sumber perpecahan, melainkan kekuatan untuk bersatu membangun bangsa berdasarkan nilai-nilai gotong royong, keadilan, dan penghormatan terhadap martabat manusia.
“Dalam konteks pembangunan nasional saat ini, pemerintah telah menetapkan Asta Cita sebagai delapan agenda prioritas menuju Indonesia Emas 2045. Salah satu yang paling fundamental dalam Asta Cita tersebut adalah memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi dan hak asasi manusia,” ujarnya.
Ia juga menjelaskan bahwa BPIP berkomitmen melaksanakan berbagai program strategis guna memperkuat ideologi Pancasila. Program tersebut mencakup pembinaan ideologi di dunia pendidikan, pelatihan untuk ASN dan aparat negara, penguatan kurikulum Pancasila, serta kolaborasi lintas sektor untuk menjadikan Pancasila sebagai nilai utama di tengah masyarakat. Menurutnya, tujuan utama dari seluruh program ini adalah agar Pancasila tidak hanya sekadar dihafal, tetapi dihayati dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
“Namun, tugas ini tidak bisa dijalankan sendiri. Kita semua, seluruh elemen bangsa dari pusat hingga daerah, dari pejabat hingga masyarakat, dari tokoh agama hingga pemuda, memiliki peran untuk menjadi pelaku utama pembumian Pancasila,” tambahnya. (Adv)