Reporter: Nur Hidayah | Editor: Bambang Irawan
TANJUNG REDEB – Wakil Bupati Berau, Gamalis, bersama Dinas PUPR meninjau langsung kondisi jalan rusak di poros Berau menuju Bulungan, Senin (2/6/2025).
Respons cepat dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau sebagai tanggapan atas banyaknya keluhan masyarakat terkait kerusakan yang kerap terjadi di sejumlah titik jalan nasional tersebut.
Gamalis menyebutkan, kerusakan yang terjadi bersifat spot by spot atau titik per titik. Meskipun tidak terjadi sepanjang jalur, kerusakan ini dinilai cukup mengganggu aktivitas pengguna jalan, baik kendaraan pribadi maupun angkutan logistik.
“Ini memang jalur nasional, tapi masyarakat kita yang paling merasakan dampaknya. Pemerintah daerah tidak bisa tinggal diam, kita tetap bantu sebisanya,” tegas Gamalis.
Ia juga mengungkapkan bahwa pada tahun 2025 ini, jalan nasional tersebut mendapatkan kucuran dana sebesar Rp18 miliar dari pemerintah pusat untuk kegiatan konservasi jalan. Dana itu difokuskan untuk segmen dari Labanan – Teluk Bayur – Pulau Derawan hingga ke Gunung Tabur, yang menjadi jalur yang sangat penting bagi perekonomian dan pariwisata Berau.
Namun, Gamalis berharap akan ada tambahan anggaran pada perubahan nanti, karena kerusakan jalan kerap terjadi secara tiba-tiba akibat faktor alam maupun lalu lintas berat.
“Kita bersama pihak kepolisian dan Balai Jalan terus berkoordinasi. Hari ini misalnya, balai turunkan alat tapi tidak punya operator. Kita yang bantu siapkan operator. Ini bentuk kolaborasi,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Berau, Junaidi, menjelaskan secara teknis bahwa perbaikan yang dilakukan saat ini bersifat penanganan darurat atau temporer. Meski begitu, pihaknya tetap berusaha agar kualitas penanganan tetap maksimal.
“Kita gunakan tandem roller untuk pemadatan. Kemudian agregat dari Balai akan digunakan untuk meratakan permukaan yang cekung agar kendaraan bisa lewat dengan aman,” ujar Junaidi.
Beberapa titik jalan mengalami patahan dan perbedaan ketinggian, sehingga permukaan menjadi tidak rata dan rawan kecelakaan. Karena itu, fondasi agregat akan dibentuk ulang, sebagian permukaan aspal yang sudah bergelombang juga dibongkar.
“Ini bukan perbaikan penuh, tapi langkah awal agar mobil bisa lewat dengan aman. Kalau nunggu proyek besar, jalan ini makin rusak,” ucap Junaidi.
Junaidi juga menyinggung keterbatasan anggaran untuk jalur nasional yang notabene berada di luar kewenangan Pemkab. Namun, karena menyangkut keselamatan dan kenyamanan masyarakat, pihaknya tetap terlibat aktif membantu proses perbaikan.
“Kita bergerak bukan karena kewajiban, tapi karena kepedulian. Ini jalan utama bagi warga kita,” tutupnya.
Kehadiran langsung Wakil Bupati di lokasi disambut baik warga dan sopir angkutan yang melintas. Mereka berharap perhatian ini berlanjut hingga perbaikan permanen dilakukan.