Reporter : Nur Hidayah | Editor : Buniyamin
TANJUNG REDEB – Di tengah geliat aktivitas UMKM dan padatnya lalu lintas di Jalan Niaga, Tanjung Redeb, tumpukan sampah yang menjulang di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) kembali menjadi sorotan publik, Selasa (3/6/2025).
Alih-alih menjadi solusi sementara, keberadaan TPS justru memunculkan persoalan baru yang mengusik kenyamanan warga dan pelaku usaha.
Bau menyengat, pemandangan tidak sedap, hingga sampah yang meluber ke badan jalan menjadi pemandangan sehari-hari di lokasi tersebut.
Ironisnya, sebagian besar sampah di TPS itu bukan berasal dari warga sekitar, melainkan dari petugas pengangkut roda tiga yang seharusnya langsung membuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Minimnya kesadaran dan pengawasan terhadap petugas roda tiga ini dinilai sebagai penyebab utama menumpuknya volume sampah.
Alhasil, TPS cepat penuh dan tak jarang sampah tercecer hingga mencemari lingkungan sekitar.
Ketua DPRD Berau, Dedy Okto Nooryanto menyadari adanya persoalan di lapangan, terutama karena keterbatasan sarana dan prasarana pembuangan akhir.
“Memang TPA kita sedang dalam tahap pembangunan, jadi untuk sementara armada roda tiga diarahkan membuang ke TPS terdekat. Tapi memang harus diatur dengan baik supaya tidak menimbulkan tumpukan berlebihan seperti sekarang,” jelas Dedy.
Ia juga menekankan pentingnya pembenahan sistem pengelolaan sampah di Berau secara menyeluruh. Ia berharap ke depan sistem persampahan bisa mengarah pada konsep Reduce, Reuse, Recycle (3R) yang lebih berkelanjutan.
“Saya ingin nantinya ada sistem pengelolaan 3R yang efektif. Sampah bisa diolah jadi pupuk, biji plastik dan sisanya baru dibuang ke TPA. Itu jauh lebih baik daripada hanya menumpuk tanpa solusi,” tandasnya. (Adv)