Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan
Banner ADV

Halaman Masjid Agung Baitul Hikmah Jadi Tempat Olahraga, DPRD Berau Ingatkan Etika dan Keamanan

Anggota DPRD Berau, Liliansyah (Foto: Istimewa)

BERITA TERKAIT

    Banner ADV

    DPRD Kabupaten Berau

    Halaman Masjid Agung Baitul Hikmah Jadi Tempat Olahraga, DPRD Berau Ingatkan Etika dan Keamanan

    PusaranMedia.com

    Anggota DPRD Berau, Liliansyah (Foto: Istimewa)

    Banner ADV

    Halaman Masjid Agung Baitul Hikmah Jadi Tempat Olahraga, DPRD Berau Ingatkan Etika dan Keamanan

    Anggota DPRD Berau, Liliansyah (Foto: Istimewa)

    Reporter : Nur Hidayah | Editor : Buniyamin

    TANJUNG REDEB – Halaman Masjid Agung Baitul Hikmah kini ramai dimanfaatkan masyarakat Berau untuk berolahraga.

    Tak hanya melibatkan umat Muslim, tetapi juga warga non-Muslim yang tertarik dengan lingkungan masjid yang bersih dan nyaman. 

    Namun di balik geliat positif tersebut, muncul sejumlah persoalan yang memicu keprihatinan. Meski pengurus masjid telah menetapkan aturan tegas terkait penggunaan halaman masjid untuk aktivitas olahraga, yaitu wajib mengenakan pakaian sopan kenyataannya banyak warga yang masih mengabaikan ketentuan tersebut. 

    Bahkan, tempat suci ini mulai disalahgunakan untuk hal-hal yang tidak pantas, mulai dari perilaku tidak senonoh hingga aksi pelecehan.

    Anggota DPRD Berau, Liliansyah menilai larangan tersebut tidak boleh dibuat terlalu kaku hingga menghambat aktivitas masyarakat yang berniat baik, seperti olahraga atau sekadar bersantai.

    “Selama tidak mengganggu aktivitas ibadah dan tidak melakukan maksiat, sah-sah saja berolahraga di halaman masjid. Tapi tetap harus menjaga etika, berpakaian sopan, dan tidak mengumbar aurat,” ujarnya, Selasa (3/6/2025).

    Menurut Liliansyah, keberadaan masyarakat dari berbagai latar belakang di sekitar masjid bisa menjadi bagian dari wisata religi yang inklusif. 

    “Wisata religi itu bukan hanya untuk umat Muslim. Banyak orang tertarik dengan kebersihan masjid, suara azan, dan ketenangan suasana,” jelasnya

    “Selama tidak masuk ke area dalam masjid dan tetap menjaga sopan santun, saya pikir itu bisa menjadi hal positif,” tambahnya.

    Namun, ia menegaskan pentingnya pengawasan ketat agar kejadian tidak senonoh tidak terulang kembali. Ia menyayangkan adanya laporan tindakan pelecehan yang terjadi di area wudu masjid dan mendesak pengurus agar memperkuat pengamanan.

    “Kalau sudah menyangkut pelecehan, itu tidak bisa ditoleransi. Harus ada pengamanan, penjagaan, dan sanksi tegas. Karena masjid bukan tempat untuk berbuat yang melanggar norma,” tegasnya.

    Ia pun mengimbau masyarakat agar lebih bijak dalam memanfaatkan fasilitas publik di sekitar tempat ibadah. 

    “Kalau sekadar jogging atau selfie, tolong tetap jaga kesopanan. Tempat ini suci, jadi mari saling menghormati,” tutupnya.

    Dengan perhatian dan pengawasan yang tepat, Masjid Agung Baitul Hikmah diharapkan bisa menjadi ruang publik yang ramah, nyaman, dan tetap menjaga marwah sebagai tempat ibadah. (Adv)