Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan

Sampah Berserakan, Bupati Sri Juniarsih Tegur Pedagang di Tepian Segah dan Teratai

Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas. (Foto: Nur Hidayah/ Pusaranmedia.com)

BERITA TERKAIT

    Kalimantan Timur

    Sampah Berserakan, Bupati Sri Juniarsih Tegur Pedagang di Tepian Segah dan Teratai

    PusaranMedia.com

    Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas. (Foto: Nur Hidayah/ Pusaranmedia.com)

    Sampah Berserakan, Bupati Sri Juniarsih Tegur Pedagang di Tepian Segah dan Teratai

    Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas. (Foto: Nur Hidayah/ Pusaranmedia.com)

    Reporter: Nur Hidayah | Editor: Bambang Irawan

    TANJUNG REDEB – Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas, kembali mengingatkan para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di kawasan kuliner Tepian Segah dan Tepian Teratai untuk tidak abai terhadap persoalan sampah yang kerap dikeluhkan masyarakat.

    Hal ini disampaikan menyusul banyaknya laporan warga terkait kondisi kebersihan di dua destinasi kuliner favorit tersebut. Menurut Sri Juniarsih, persoalan sampah bukan semata menjadi tanggung jawab Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK), tetapi juga menjadi tanggung jawab bersama, terutama para pelaku UMKM yang beraktivitas di kawasan itu.

    “Kami sudah bangun fasilitas yang bagus untuk mendukung usaha masyarakat. Tapi tolong, fasilitas itu dijaga dan dirawat, termasuk soal sampah. Jangan sampai setelah berjualan, sampahnya dibiarkan berserakan,” tegasnya, Jumat (6/6/2025).

    Ia menyoroti kegiatan Car Free Day (CFD) yang rutin digelar setiap Minggu pagi di Tepian Segah. Kegiatan tersebut dinilai memberikan dampak positif terhadap perputaran ekonomi lokal, namun masih menyisakan persoalan klasik, tumpukan sampah setelah acara selesai.

    “CFD ini bagus untuk warga dan UMKM, tapi tolong jangan tinggalkan sampah begitu saja. Semua harus bertanggung jawab terhadap limbah masing-masing,” ujarnya.

    Sri Juniarsih juga mengungkapkan, saat ini Pemkab Berau tidak bisa lagi menambah jumlah petugas kebersihan atau pasukan kuning, karena terbentur regulasi tentang larangan pengangkatan tenaga honorer.

    “Kami tidak bisa menambah pasukan kebersihan karena aturan tidak membolehkan. Jadi solusi terbaik adalah membangun kesadaran masyarakat, khususnya pelaku UMKM, untuk mengelola sampah secara mandiri dan bertanggung jawab,” katanya.

    Ia menegaskan, pengelolaan sampah di Kabupaten Berau merupakan tanggung jawab bersama, bukan hanya pemerintah. Ia pun berharap agar semangat gotong royong dan kesadaran dapat tumbuh demi menjaga keindahan wajah kota.

    “Kita semua harus peduli. Berau ini rumah kita bersama, mari kita rawat dan jaga kebersihannya,” tutupnya.