Reporter: Achmad Fadillah | Editor: Buniyamin
BALIKPAPAN - PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan memberikan tanggapan soal layanan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar bersubsidi di Kota Balikpapan.
Seperti diberitakan sebelumnya, terdapat antrean panjang di SPBU Kilometer (KM) 15, Kelurahan Karang Joang, Kecamatan Balikpapan Utara.
Executive General Manager (EGM) Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, Alexander Susilo menyebut kondisi antrean panjang tersebut dianggap suatu pencapaian terbaik dalam menjual produk.
"Barang saya laris, massa kebagian. Berarti kedua belah pihak menguntungkan," ucap Alex usai melaksanakan Salat Iduladha di Lapangan Merdeka, Jumat (6/6/2025).
Saat ditanyakan soal jumlah SPBU yang melayani solar, ia mengaku belum mengetahui karena itu tidak pegang data dalam kondisi perayaan Iduladha.
"Waduh saya nggak ingat data kalau lagi Iduldha," ujarnya yang nampak buru-buru.
Untuk permintaan penambahan layanan solar subsidi di sejumlah SPBU lainnya telah di atur oleh pemerintah.
"Kalau untuk itu 'kan diatur pemerintah, jadi Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mungkin yang cocok kita tanya. Kita ini tukang bagi aja, diperintah oleh pemerintah ya kita laksanakan. Perhitungan-perhitungan semuanya 'kan ada di BPH Migas, jadi saya tidak bisa menjawab sepihak. Tapi sejauh ini juga masih aman saya rasa," kilahnya.
Untuk BBM jenis lainnya, ia memastikan aman. Dirinya pun langsung ke lokasi penyerahan simbolis bantuan hewan kurban di Masjid Istiqomah.
"Rela berkorban untuk kepentingan untuk kepentingan sendiri dulu buat kepentingan bersama," tutupnya
Seperti diketahui, puluhan kendaraan besar seperti truk muatan material hingga alat berat, truk besar di sisi kiri dan truk kecil di sisi kanan karena letak tangki yang berbeda.
Para sopir pun mengeluhkan waktu dan penghasilan yang terbuang karena antrean berjam-jam hingga bermalam untuk mendapatkan solusi subsidi.
Menurut mereka, ini disebabkan kurangnya SPBU yang melayani solar karena hanya terdapat di KM 15 dan KM 13. Sementara SPBU Kebun Sayur dan Gunung Malang sudah tidak tersedia.
Pemerintahan Karang Joang turut mengeluhkan kondisi tersebut di wilayahnya, sebab dampaknya membuat penyempitan dan kerusakan jalan yang membahayakan pengguna jalan lainnya.
Mereka juga meminta kepada Pertamina untuk membuka layanan solar di SPBU lainnya, kalau perlu buka selama 24 jam.