Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan
Banner ADV

DPRD Samarinda Nilai Pelaksanaan Bank Sampah Belum Optimal

Anggota Komisi III DPRD Kota Samarinda, Andriansyah. (Foto: Tri/Pusaranmedia.com)

BERITA TERKAIT

    Banner ADV

    DPRD Kota Samarinda

    DPRD Samarinda Nilai Pelaksanaan Bank Sampah Belum Optimal

    PusaranMedia.com

    Anggota Komisi III DPRD Kota Samarinda, Andriansyah. (Foto: Tri/Pusaranmedia.com)

    Banner ADV

    DPRD Samarinda Nilai Pelaksanaan Bank Sampah Belum Optimal

    Anggota Komisi III DPRD Kota Samarinda, Andriansyah. (Foto: Tri/Pusaranmedia.com)

    Reporter: Tri Agustini | Editor: Bambang Irawan 

    SAMARINDA — Anggota Komisi III DPRD Kota Samarinda, Andriansyah, menyoroti belum optimalnya program bank sampah di Samarinda. Ia menilai berbagai hambatan masih menghalangi efektivitas program ini. 

    Salah satunya adalah dari kurangnya koordinasi lintas pihak, terbatasnya jenis sampah yang dikelola, hingga belum efektifnya program insentif seperti barter sembako.

    “Secara umum, bank sampah di Samarinda belum berjalan sesuai harapan. Masih terbatas pada pengolahan sampah plastik, dan program seperti barter sembako yang belum efektif,,” ujar Andriansyah.

    Ia menyebutkan bahwa sebetulnya kota ini sudah memiliki modal yang cukup baik dari sisi teknologi dan sumber daya manusia (SDM). Namun kata dia, berbagai faktor lain membuat upaya pengelolaan sampah secara berkelanjutan belum mampu menunjukkan hasil yang maksimal.

    “Sebenarnya SDM dan teknologi sudah tersedia. Tapi ada kendala besar lain seperti keterbatasan lahan untuk operasional dan lemahnya edukasi kepada masyarakat soal pentingnya perubahan perilaku terhadap pengelolaan sampah,” jelasnya.

    Oleh karena itu, Politisi Partai Demokrat ini menekankan perlunya pertimbangan serius terhadap aspek bisnis dari bank sampah. Menurutnya, tanpa insentif ekonomi yang jelas, partisipasi masyarakat akan sulit ditingkatkan.

    “Kita perlu duduk bersama, tidak hanya berbicara soal teknis, tapi juga melihat potensi bisnisnya. Kalau ada nilai tambah secara ekonomi, masyarakat akan lebih termotivasi,” tambahnya.

    Ia berharap ke depan ada sinergi yang lebih kuat antara pemerintah kota, swasta, dan komunitas lokal dalam membenahi sistem pengelolaan bank sampah. 

    Menurutnya, edukasi yang konsisten, dukungan anggaran, serta perencanaan yang matang menjadi kunci untuk menjadikan bank sampah sebagai solusi nyata dalam pengurangan sampah di Samarinda.

    "Perlu pertimbangan lebih lanjut terkait aktivitas pengolahan dan potensi bisnis. Keterbatasan lahan serta minimnya edukasi terhadap perubahan perilaku jadi kendala utama," pungkasnya. (Adv)