Reporter: Aswin | Editor: Buniyamin
TENGGARONG – Suasana malam yang tenang di Tenggarong mendadak mencekam ketika seorang pria nyaris menjadi korban penembakan misterius.
Seorang pria berinisial H (32), warga Tenggarong mengalami kejadian mengejutkan saat sedang dalam perjalanan pulang usai mengantar telur ke kawasan Mangkurawang, Minggu (8/6/2025) malam kemarin.
Kepada wartawan, ia menceritakan kronologi yang nyaris merenggut nyawanya.
Sekitar pukul 19.00 WITA, ia melintasi Jembatan penghubung di Jalan Mayjend Panjaitan dan Mangkuraja ke Jalan Gunung Kinibalu tersebut seorang diri menuju arah rumah.
Di tengah jembatan, dengan kondisi lalu lintas yang cukup sepi, ia melambatkan laju kendaraan karena ada mobil di depannya.
"Saya 'kan pelan itu dan kaca jendela sebelah kiri terbuka penuh, sementara kaca kanan yang dekat saya, hanya terbuka sedikit sekitar dua jari. Saat itu saya agak mencondongkan kepala ke depan, fokus mengatur jarak dengan mobil di depan,” ujarnya. Senin (9/6/2025).
Namun beberapa detik kemudian, tiba-tiba terdengar suara letusan keras. "Tiba-tiba ada hembusan angin, langsung 'duar!' peluru menabrak kaca mobil saya. Kalau saya bersandar ke belakang seperti biasanya, peluru itu tepat mengenai bagian tengah (leher),” katanya sambil menunjuk ke arah tenggorokan.
Usai insiden, ia menepikan mobil di Jalan Kinibalu, tepatnya dekat penjual tahu tek-tek. Di situlah ia memastikan bahwa yang menghantam mobilnya bukan sekadar batu atau benda biasa melainkan peluru.
"Untung saya sendiri di mobil. Biasanya saya bawa istri dan anak," ungkapnya dengan nada serius.
Menurutnya, di sekitar lokasi saat itu tidak ada motor atau kendaraan lain yang melintas dari arah berlawanan. Hanya terdengar satu kali tembakan, tanpa tanda-tanda adanya keributan atau keramaian.
"Motor kiri kanan gak ada. Sepi. Dan hanya satu kali tembakan," tegasnya.
kasus ini telah ia serahkan kepada pihak berwajib dan sedang dilakukan penyelidikan.
Ia berharap aparat kepolisian segera menindaklanjuti kejadian ini dan mengusut tuntas siapa pelaku dan motif sebenarnya, sebelum ada korban yang benar-benar jatuh.