Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan

Camat Segah Desak Tambahan Anggaran untuk Rehabilitasi Listrik di Dua Kampung Terdampak Banjir

Kondisi kampung Long laai di Kabupaten Berau pasca banjir. (Foto: Nur Hidayah/Pusaranmedia.com)

BERITA TERKAIT

    Kalimantan Timur

    Camat Segah Desak Tambahan Anggaran untuk Rehabilitasi Listrik di Dua Kampung Terdampak Banjir

    PusaranMedia.com

    Kondisi kampung Long laai di Kabupaten Berau pasca banjir. (Foto: Nur Hidayah/Pusaranmedia.com)

    Camat Segah Desak Tambahan Anggaran untuk Rehabilitasi Listrik di Dua Kampung Terdampak Banjir

    Kondisi kampung Long laai di Kabupaten Berau pasca banjir. (Foto: Nur Hidayah/Pusaranmedia.com)

    Reporter: Nur Hidayah | Editor: Bambang Irawan

    TANJUNG REDEB – Dampak banjir bandang yang menerjang Kampung Long Laai dan Long Ayap di Kecamatan Segah masih menyisakan berbagai persoalan, terutama terkait kebutuhan akan penerangan. 

    Camat Segah, Noor Alam, menegaskan pentingnya perhatian khusus terhadap dua kampung tersebut, terutama dalam aspek jaringan listrik yang rusak berat akibat bencana.

    Dalam rapat terbatas penanganan pascabencana, Noor Alam menyampaikan hingga saat ini warga di dua kampung tersebut hanya mengandalkan genset bantuan dari Bupati Berau, Sri Juniarsih. 

    Jaringan listrik utama yang semula dibangun menggunakan alokasi dana kampung (ADK) dengan sistem kerja sama PLN melalui subkontraktor, kini mengalami kerusakan parah dan memerlukan perbaikan segera.

    “Kami sudah laporkan kerusakan ini ke pihak PLN, dan mereka siap membantu proses rehabilitasi. Tapi masalahnya terletak pada anggaran. Kami sangat berharap Pemkab bisa mengalokasikan anggaran tambahan khusus untuk dua kampung ini,” ungkap Noor Alam, Selasa (10/6/2025).

    Ia menekankan, kebutuhan akan listrik bukan hanya soal penerangan semata, tapi juga menyangkut keselamatan warga. Noor Alam mengingatkan, bencana banjir bandang sebelumnya terjadi pada siang hari, sehingga warga masih bisa menyelamatkan diri. Namun, jika kejadian serupa terjadi di malam hari saat warga tertidur dan tanpa penerangan, potensi korban jiwa sangat besar.

    “Bayangkan jika banjir datang di malam hari dengan arus deras dan warga tidak punya waktu untuk menyelamatkan diri. Di Kampung Long Ayap kemarin, satu warga bahkan sempat hilang dan ditemukan sedang memeluk batang pohon pisang. Beruntung itu terjadi siang hari,” ujarnya.