Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan

Buntut Penyetopan Truk Angkutan Batu Bara, Puluhan Sopir di Kabupaten Paser Gelar Aksi Damai 

Aksi damai yang dilakukan puluhan sopir di Kecamatan Batu Sopang. (Foto: Luthfi/Pusaranmedia.com)

BERITA TERKAIT

    Kalimantan Timur

    Buntut Penyetopan Truk Angkutan Batu Bara, Puluhan Sopir di Kabupaten Paser Gelar Aksi Damai 

    PusaranMedia.com

    Aksi damai yang dilakukan puluhan sopir di Kecamatan Batu Sopang. (Foto: Luthfi/Pusaranmedia.com)

    Buntut Penyetopan Truk Angkutan Batu Bara, Puluhan Sopir di Kabupaten Paser Gelar Aksi Damai 

    Aksi damai yang dilakukan puluhan sopir di Kecamatan Batu Sopang. (Foto: Luthfi/Pusaranmedia.com)

    Reporter: Muhammad Luthfi | Editor: Bambang Irawan 

    TANA PASER - Puluhan sopir melakukan aksi damai di Desa Batu Kajang, Kecamatan Batu Sopang, Kabupaten Paser, Selasa (10/6/2025). Ini dampak dari penyetopan angkutan batu bara oleh sejumlah warga beberapa waktu lalu.

    Puluhan sopir itu berasal dari Kecamatan Muara Komam, Batu Sopang, dan Kuaro. Mereka merasa dirugikan akibat aksi penyetopan angkutan batu bara di ruas jalan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) - Kalimantan Selatan (Kalsel)  tersebut. 

    Koordinator aksi Siswiyono menyampaikan, pihaknya menilai aksi penyetopan angkutan batu bara yang dilakukan sejumlah warga, dinilai tidak mempertimbangkan dampak sosial secara luas.

    Padahal, aktivitas pengangkutan batu bara ini memiliki dampak baik pada sektor perekonomian masyarakat. Dengan adanya aksi penyetopan itu, perekonomian warga setempat pun menurun.

    “Aksi penyetopan itu mengakibatkan pemberhentian aktivitas angkutan batu bara. Berdampak terhadap perekonomian kami dan juga warga lainnya saat ini,” ucap Siswiyono yang akrab disapa Sis Bambang.

    Apalagi, para sopir tersebut tidak memiliki usaha lain, hanya bergantung dengan aktivitas angkutan batu bara tersebut. Terlebih, mencari muatan saat ini sangat susah.

    Selain itu, dirinya juga menegaskan bahwa aktivitas angkutan batu bara tersebut tidak ada kaitannya dengan peristiwa tindak kekerasan yang mengakibatkan meninggal seorang warga di Muara Kate.

    Bahkan peristiwa nahas itu, berdampak buruk bagi para sopir, pedagang, pelaku usaha, maupun masyarakat lainnya.

    Dengan demikian, melalui aksi damai tersebut diharapkan dapat membuat pemerintah khususnya Gubernur Kaltim untuk memberikan solusi atas permasalahan yang dialami para sopir truk tersebut.

    "Kami sudah sangat menderita. Kami mencoba mencari peluang lain hingga keluar Kaltim. Itupun hasilnya tidak sebanding dengan bekerja di wilayah sendiri,” tuturnya.