Reporter : Nur Hidayah | Editor : Buniyamin
TANJUNG REDEB – Covid-19 kembali mengusik ketenangan warga Kalimantan Timur (Kaltim) setelah dua orang dinyatakan positif dan dirawat intensif di ruang isolasi RSUD Abdoel Wahab Sjahranie (AWS) Samarinda.
Kabar Covid-19 ini sontak memunculkan kekhawatiran, termasuk di Kabupaten Berau.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau, Garna Sudarsono menegaskan hingga kini, belum ditemukan kasus serupa di wilayah Berau.
“Alhamdulillah untuk Kabupaten Berau sampai hari ini belum ada yang terdeteksi,” ujarnya, Rabu (11/6/2025).
Meski demikian, pihaknya bergerak cepat melakukan langkah antisipasi. Dinkes Berau telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) ke seluruh puskesmas terkait kewaspadaan dini, termasuk upaya deteksi dan penanganan dini saat ditemukan gejala mencurigakan.
“Kami terus mengingatkan masyarakat untuk menjaga Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Ini langkah paling sederhana tapi sangat efektif untuk mencegah penularan COVID-19 dan penyakit menular lainnya,” jelas Garna.
Sebagai langkah siaga, sejumlah pintu masuk ke Berau, seperti jalur kedatangan di bandara, akan diperketat dengan screening kesehatan.
Jika ada yang terindikasi, maka pasien akan diarahkan ke puskesmas terdekat untuk pemeriksaan lebih lanjut. Jika hasil swab positif, maka sampel akan dikirim ke laboratorium untuk uji lanjutan.
“Kami minta masyarakat tetap tenang dan jangan panik. Waspada itu penting, tapi jangan sampai menimbulkan kepanikan berlebihan. Kami terus memantau perkembangan dan akan melakukan tindakan cepat bila diperlukan,” tambahnya.
Dinkes Berau juga membuka komunikasi dengan rumah sakit dan fasilitas layanan kesehatan untuk memastikan kesiapan menghadapi segala kemungkinan. Masyarakat diminta untuk segera melapor ke puskesmas jika mengalami gejala seperti demam, batuk, atau sesak napas, serta tetap mematuhi protokol kesehatan.
Dengan kesiapsiagaan yang telah disiapkan, diharapkan Berau bisa tetap berada dalam kondisi aman dan terkendali di tengah kemunculan kembali COVID-19 di daerah tetangga.