Reporter: Tri Agustini | Editor: Bambang Irawan
SAMARINDA – Ancaman kebakaran di kawasan permukiman padat penduduk di Kota Samarinda menjadi sorotan Ketua Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Mohammad Novan Syahronny Pasie.
Ia menilai, infrastruktur pemadam kebakaran yang belum memadai, khususnya di lingkungan dengan gang-gang sempit dan rumah berhimpitan, dinilai menghambat proses penanganan darurat saat insiden terjadi.
Oleh sebab itu, Novan menegaskan bahwa persoalan ini harus segera direspons secara konkret oleh Pemerintah Kota (Pemkot).
Ia menyoroti pentingnya pembangunan fasilitas pendukung seperti hidran sebagai bagian dari sistem mitigasi bencana jangka panjang.
“Kami sudah berulang kali mengingatkan agar persoalan ini menjadi perhatian utama. Penanganan darurat tak bisa hanya mengandalkan mobil pemadam yang aksesnya terbatas di lokasi padat,” ujar Novan.
Menurutnya, keberadaan hidran di tengah permukiman tidak hanya mempercepat respons saat kebakaran terjadi, tetapi juga berperan penting dalam upaya pencegahan bencana. Banyak warga, kata dia, sudah menyampaikan keluhan serupa kepada DPRD.
Politisi Partai Golkar ini pun mengusulkan agar Pemkot menempatkan hidran tambahan di wilayah-wilayah yang dinilai rawan. Hal ini menurutnya akan membantu meminimalisir potensi kerugian, baik materiil maupun nonmateri, yang kerap diderita masyarakat.
“Pemasangan fasilitas seperti hidran harus jadi skala prioritas dalam pembangunan lingkungan. Ini bukan semata soal reaksi cepat, tapi juga perlindungan jangka panjang bagi warga,” tegasnya.
Pihaknya pun menyatakan komitmen untuk terus mendorong pemerintah agar memperkuat sistem mitigasi kebakaran, terutama di kawasan yang selama ini tergolong paling rawan.
“Kami menangkap keresahan warga yang khawatir setiap kali terjadi kebakaran. Sudah saatnya mitigasi ini menjadi perhatian serius,” pungkas Novan. (Adv)