Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan

MTs Ibnu Khaldun Apresiasi Subsidi Sekolah Swasta dari Disdikbud Balikpapan

Kepala MTs Ibnu Khaldun Balikpapan, Rahmadhani. (Foto: Achmad Fadillah/Pusaranmedia.com)

BERITA TERKAIT

    Kalimantan Timur

    MTs Ibnu Khaldun Apresiasi Subsidi Sekolah Swasta dari Disdikbud Balikpapan

    PusaranMedia.com

    Kepala MTs Ibnu Khaldun Balikpapan, Rahmadhani. (Foto: Achmad Fadillah/Pusaranmedia.com)

    MTs Ibnu Khaldun Apresiasi Subsidi Sekolah Swasta dari Disdikbud Balikpapan

    Kepala MTs Ibnu Khaldun Balikpapan, Rahmadhani. (Foto: Achmad Fadillah/Pusaranmedia.com)

    Reporter: Achmad Fadillah | Editor: Bambang Irawan

    BALIKPAPAN - Kepala Madrasah Tsanawiyah (MTs) Ibnu Khaldun Balikpapan, Rahmadhani menyambut positif program subsidi bagi sekolah swasta dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Balikpapan. 

    Subsidi tersebut meliputi bantuan biaya SPP sebesar Rp150 ribu per siswa per bulan dan uang pangkal sebesar Rp1,5 juta per siswa.

    "Alhamdulillah, pemerintah kota berupaya meratakan akses pendidikan antara sekolah negeri dan swasta. Ini bentuk perhatian dan langkah maju agar sekolah swasta juga berjalan sejajar dengan sekolah negeri," ucap Rahmadhani, Jumat (13/6/2025).

    Meski demikian, ia mengaku belum mengetahui secara pasti teknis pelaksanaan subsidi tersebut. 

    Pihak sekolah baru menerima imbauan untuk mendaftar sebagai calon penerima bantuan.

    "Harapannya, nama MTs Ibnu Khaldun masuk dalam daftar penerima. Kami masih menunggu kejelasan teknis dari pihak Disdikbud," jelasnya.

    Ia juga menyoroti ketimpangan jumlah sekolah negeri dan swasta di wilayah Balikpapan Barat. 

    Menurutnya, dominasi sekolah negeri berdampak pada jumlah peserta didik baru di sekolah swasta.

    "Kalau masyarakat tahu MTs Ibnu Khaldun masuk dalam 13 sekolah swasta penerima subsidi penuh, mereka bisa melihat kami sebagai pilihan. Tidak hanya SMP 4, 9, dan 25 saja," ujarnya.

    Pada tahun ajaran 2024, jumlah peserta didik baru di MTs Ibnu Khaldun hanya mencapai 38 siswa. 

    Jumlah ini disebutnya menurun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, terutama sejak hadirnya SMP negeri baru seperti SMP 25.

    Rahmadhani pun berharap adanya kebijakan pembatasan jumlah siswa per kelas sesuai standar nasional, yakni maksimal 32 siswa. 

    Ia menilai hal ini penting demi menjaga kualitas pembelajaran.

    "Kalau guru harus mengajar sampai 40 siswa dalam satu kelas, sulit bagi anak-anak untuk menangkap materi. Sekolah swasta dan negeri harus sama-sama dijaga kualitasnya," tegasnya.

    Selain itu, ia juga mempertanyakan arah pembangunan sekolah negeri yang terus bertambah setiap tahun. 

    Ia mengingatkan agar pemerintah mempertimbangkan dampak terhadap eksistensi dan keberlangsungan sekolah swasta.

    "Piring nasi guru-guru swasta juga harus diperhatikan. Kalau sekolah negeri terus dibangun tanpa melihat kebutuhan, guru swasta bisa kehilangan murid, bahkan pekerjaan," katanya.

    Saat ini, SPP di MTs Ibnu Khaldun sebesar Rp160.000 per bulan. Namun, siswa hanya membayar Rp50.000 karena telah disubsidi pemerintah sebesar Rp110.000.

    "Kami bahkan tidak pernah memungut uang gedung. Biaya lain hanya untuk seragam madrasah, sekitar Rp800 ribu untuk tiga stel, seragam batik madrasah, olahraga, dan putih kurung," jelasnya.

    MTs Ibnu Khaldun juga rutin melaksanakan program sosial, seperti “Segelas Beras” yang digelar dua minggu sekali. 

    Dalam program ini, siswa membawa segelas beras dari rumah untuk dibagikan kepada masyarakat sekitar yang kurang mampu.

    "Ini bagian dari pendidikan karakter. Kami ajarkan siswa untuk berbagi," tuturnya.

    Sekolah ini juga sempat meraih juara pertama lomba Teknologi Tepat Guna (TTG) tingkat Balikpapan Barat melalui pemanfaatan limbah kulit bawang untuk dijadikan produk keripik dan pestisida alami.

    Rahmadhani menegaskan, MTs Ibnu Khaldun berkomitmen mencerdaskan anak-anak Balikpapan, tanpa membedakan status negeri atau swasta.

    "Kami hanya ingin berkontribusi untuk pendidikan yang lebih baik di Balikpapan, khususnya di wilayah barat. Semoga dengan bantuan ini, masyarakat makin percaya pada sekolah swasta," pungkasnya.