Reporter: Tri Agustini | Editor: Buniyamin
SAMARINDA — Lesunya kondisi perekonomian nasional mulai memberi dampak pada masyarakat Samarinda.
Ini menjadi sorotan Ketua Komisi II DPRD Kota Samarinda, Iswandi yang menyampaikan keprihatinannya terhadap penurunan daya beli masyarakat serta potensi krisis ekonomi yang lebih luas jika tidak segera direspons dengan baik.
Menurutnya, melemahnya daya beli mencerminkan menurunnya pendapatan masyarakat yang dapat memperlambat laju ekonomi daerah.
“Kalau kita berbicara kaitannya dengan daya beli masyarakat, memang kondisi ekonomi baik global maupun Indonesia sedang tidak baik-baik saja. Artinya, ini sudah tentu akan berimbas juga ke Samarinda,” beber Iswandi.
Ia menilai kondisi ini tidak bisa dilihat secara parsial. Data mengenai pemutusan hubungan kerja (PHK) dan angka pengangguran diperlukan untuk memetakan dampak nyata terhadap masyarakat.
Bagi Iswandi, menurunnya daya beli bukan sekadar persoalan konsumsi, tetapi juga menyangkut kestabilan ekonomi secara keseluruhan.
Ia mendorong agar Pemkot Samarinda segera melakukan evaluasi ekonomi secara menyeluruh.
“Kita belum tahu lagi data terakhir, berapa jumlah PHK akhir-akhir ini, berapa jumlah pengangguran kita. Nah, itu kan nanti akan kelihatan. Kalau memang meningkat, berarti memang pendapatan masyarakat menurun. Otomatis daya beli pun ikut turun,” ujarnya.
Belum lagi kata dia, jika pendapatan masyarakat menurun, otomatis perputaran ekonomi juga turut melambat.
Menurut Politikus PDI Perjuangan ini, jika tidak segera ditangani, maka bisa berdampak panjang ke sektor lainnya.
Untuk itu, ia menekankan pentingnya komunikasi intensif antara Pemkot dan DPRD dalam merumuskan kebijakan jangka pendek hingga panjang.
Program seperti penciptaan lapangan kerja, penguatan UMKM, dan jaring pengaman sosial dinilai penting untuk segera direalisasikan.
“Ya kalau pendapatan masyarakat turun, otomatis perputaran ekonomi juga ikut melambat. Ini hukum ekonomi dasar, permintaan dan penawaran sudah tidak seimbang. Kalau ini tidak segera ditangani, bisa berdampak panjang ke sektor-sektor lainnya,” tegasnya. (Adv)