Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan

Banyak Truk Ditarik Leasing Akibat Aktivitas Angkutan Batubara di Paser Dihentikan

Sejumlah sopir truk di Kabupaten Paser meminta kebijakan Pemprov Kaltim dan Pemerintah Pusat untuk keberlanjutan angkutan batubara yang menggunakan jalan Provinsi Kaltim-Kalsel. (Foto : Dok David).

BERITA TERKAIT

    Kalimantan Timur

    Banyak Truk Ditarik Leasing Akibat Aktivitas Angkutan Batubara di Paser Dihentikan

    PusaranMedia.com

    Sejumlah sopir truk di Kabupaten Paser meminta kebijakan Pemprov Kaltim dan Pemerintah Pusat untuk keberlanjutan angkutan batubara yang menggunakan jalan Provinsi Kaltim-Kalsel. (Foto : Dok David).

    Banyak Truk Ditarik Leasing Akibat Aktivitas Angkutan Batubara di Paser Dihentikan

    Sejumlah sopir truk di Kabupaten Paser meminta kebijakan Pemprov Kaltim dan Pemerintah Pusat untuk keberlanjutan angkutan batubara yang menggunakan jalan Provinsi Kaltim-Kalsel. (Foto : Dok David).

    Reporter : Muhammad Luthfi | Editor : Buniyamin 

    TANA PASER - Beberapa sopir truk di Kabupaten Paser meminta kebijakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) dan pusat terkait aktivitas angkutan batubara yang menggunakan jalan Provinsi Kaltim-Kalsel.

    Salah satu sopir, David menyampaikan, dampak sepi muatan membuat sejumlah pemilik truk mengalami macet kredit hingga terpaksa ditarik pihak leasing.

    Ditambah dengan kebutuhan biaya sekolah anak dan kebutuhan hari-hari lainnya.

    “Mohon kiranya bapak Wapres, bapak Gubernur Kaltim maupun masyarakat Paser semua yang sangat kami hormati, mohon beri kami kebijakan dan kami berjanji untuk sama-sama menjaga ketertiban di jalan raya,” kata David, Sabtu (14/6/2025).

    Mereka meminta kebijakan pemerintah agar bisa melanjutkan kehidupan mereka sebagai sopir truk. Dengan demikian, meminta kepada pemerintah untuk memberi perhatian khusus agar kedepannya mereka bisa bekerja kembali.

    “Pemerintah yang sangat kami percayai dalam memutuskan langkah kebijakan, mohon dengarkan keluh kesah kami. Kami mohon bapak untuk tidak mendengar sebelah pihak saja, karena kami juga masyarakat bangsa indonesia,” tuturnya.

    Untuk diketahui, aktivitas angkutan batubara tersebut telah berhenti sejak delapan bulan lalu. Setelah aksi masyarakat yang melakukan penyetopan angkutan batubara di wilayah Kecamatan Batu Sopang, Kabupaten Paser.