Reporter: Aswin | Editor: Bambang Irawan
TENGGARONG – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) menggelar operasi pasar gas elpiji 3 kilogram (Kg) sebagai respons atas kelangkaan gas yang terjadi di wilayah Kecamatan Tenggarong, Minggu (15/6/2025).
Operasi pasar ini dilaksanakan di lima titik lokasi, yaitu Lapangan Sepak Bola (samping Kantor Lurah Timbau), Stadion (depan Kantor Lurah Panji, Jalan Tenis Lapangan), Lapangan Voli, Jalan Gunung Belah (arah TPA Bekotok), Halaman Kantor Lurah Mangkurawang (Jalan Pateh Kota) dan Lapangan Sepak Bola, Jalan Poros Tenggarong–Kota Bangun, Kelurahan Jahab
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disperindag Kukar, Sayid Fathullah, menyampaikan kegiatan ini merupakan upaya pemerintah dalam merespons keresahan masyarakat akibat kelangkaan tabung LPG 3 Kg di Tenggarong.
“Karena aktivitas memasak masyarakat, terutama rumah tangga miskin dan pelaku UMKM, sangat bergantung pada gas 3 kg ini,” jelasnya.
Sayid menjelaskan meskipun gas non subsidi ukuran 5 kg dan 12 kg tersedia di pasaran, peningkatan jumlah pelaku UMKM yang pesat turut mendorong lonjakan permintaan terhadap gas subsidi 3 kg.
Pertumbuhan UMKM ini sejalan dengan meningkatnya aktivitas pariwisata di wilayah Tenggarong, seperti di sekitar kawasan Titik Nol dan wilayah Car Free Day (CFD).
Menurutnya, kebutuhan LPG 3 Kg bagi pelaku UMKM turut menjadi faktor penyebab utama terjadinya kelangkaan di Tenggarong.
Sayid juga mengungkapkan, berdasarkan pantauan tim Disperindag di 20 kecamatan, kelangkaan yang signifikan hanya terjadi di wilayah perkotaan seperti Tenggarong, serta kecamatan sekitarnya seperti Tenggarong Seberang, Sebulu, dan Loa Kulu.
"Jadi keluhan paling banyak memang datang dari daerah-daerah yang dekat dengan pusat kota," ungkapnya.
Disperindag Kukar telah mengajukan sekitar 20.000 tabung LPG 3 Kg untuk didistribusikan ke seluruh kecamatan. Namun, hasil analisis menunjukkan bahwa tidak semua wilayah mengalami kelangkaan signifikan.
“Dari hasil evaluasi, kami identifikasi ada sekitar delapan sampai sembilan kecamatan yang tergolong krusial. Untuk itu, kami mengajukan ke Pertamina agar dilakukan operasi pasar di titik-titik tersebut. Alhamdulillah, Pertamina menyetujui 14 titik, termasuk lima titik di Tenggarong dan dua titik di Tenggarong Seberang. Sisanya kami distribusikan secara merata di kecamatan lainnya,” pungkasnya. (Adv)