Reporter: Herdiansyah l Editor: Bambang Irawan
SAMARINDA - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Timur mengimbau masyarakat serta seluruh fasilitas kesehatan untuk tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi munculnya kasus baru COVID-19.
Meskipun status pandemi telah berubah menjadi endemi, virus ini belum sepenuhnya hilang dari lingkungan sekitar. Sehingga kewaspadaan perlu menjadi perhatian serius bagi masyarakat.
Kepala Dinkes Kaltim, Jaya Mualimin, menegaskan hingga Juni 2025 tercatat 67 kasus baru secara nasional, dengan konsentrasi tertinggi di wilayah Jakarta, Surabaya, dan Banten.
“Sebelum diumumkan secara nasional, memang sudah ada surat edaran ke seluruh provinsi untuk meningkatkan kewaspadaan. Status endemi bukan berarti virusnya hilang. Sama seperti flu atau DBD, COVID-19 kini menjadi penyakit yang tetap ada di sekitar kita,” ungkapnya.
Menindaklanjuti situasi tersebut, Dinkes Kaltim telah melayangkan surat edaran kepada seluruh fasilitas kesehatan untuk meningkatkan kesiapsiagaan. Rumah sakit diminta kembali menyiapkan ruang isolasi yang sebelumnya tidak aktif, sementara puskesmas harus siaga menangani kemungkinan lonjakan kasus.
Jaya menambahkan bahwa setiap kabupaten dan kota di Kaltim telah diminta untuk melakukan pemantauan terhadap gejala-gejala yang mengarah pada infeksi COVID-19, seperti demam dan gejala mirip influenza.
Menurutnya, menjaga keseimbangan antara host (tuan rumah atau individu), agent (virus), dan environment (lingkungan) sangatlah penting. Jika kondisi tubuh sehat dan lingkungan mendukung, maka risiko tertular virus akan menurun.
“Sebaliknya, jika kondisi tubuh menurun dan lingkungan tidak mendukung, virus akan lebih mudah menyerang. Maka dari itu, menjaga kebugaran sangat penting,” tegasnya.
Dinkes juga mengingatkan agar masyarakat tetap tenang dan tidak panik apabila ada anggota keluarga yang terkonfirmasi positif.
“Kalau ada yang positif, terima dengan ikhlas dan segera lakukan pemeriksaan terhadap anggota keluarga lainnya. Ini bukan soal menakut-nakuti, tapi upaya menjaga kesehatan bersama,” tutupnya. (Adv/Her/Diskominfo Kaltim)