Logo
Pusaran Dewan Pers
Iklan

Bupati Tegaskan Perusahaan Sawit di Kutim Wajib Serap Tenaga Kerja Lokal

Potret Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman didampingi istrinya, Siti Robiah dan Kadis Koperasi, Teguh Budi. (Foto: Dok Prokopim Kutim)

BERITA TERKAIT

    Kalimantan Timur

    Bupati Tegaskan Perusahaan Sawit di Kutim Wajib Serap Tenaga Kerja Lokal

    PusaranMedia.com

    Potret Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman didampingi istrinya, Siti Robiah dan Kadis Koperasi, Teguh Budi. (Foto: Dok Prokopim Kutim)

    Bupati Tegaskan Perusahaan Sawit di Kutim Wajib Serap Tenaga Kerja Lokal

    Potret Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman didampingi istrinya, Siti Robiah dan Kadis Koperasi, Teguh Budi. (Foto: Dok Prokopim Kutim)

    Reporter: Siswandi | Editor: Buniyamin 

    SANGATTA – Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman menegaskan komitmennya terhadap pembangunan wilayah hulu dengan memfokuskan tiga agenda utama sebagai catatan kerja pemerintah.

    Hal ini Ardiansyah Sulaiman saat Rapat Anggota Tahunan (RAT) Koperasi Perkebunan Rukmana Sari yang berlangsung di Kecamatan Muara Ancalong.

    Menurutnya, pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM), khususnya tenaga kerja lokal menjadi perhatian serius. Sebab, peran masyarakat setempat dalam aktivitas ekonomi desa sangat penting, terutama di kawasan yang dikelilingi oleh perkebunan dan perusahaan sawit seperti Desa Senyiur.

    Ardiansyah menegaskan, perusahaan yang beroperasi di sekitar wilayah tersebut harus mengutamakan penduduk lokal dalam perekrutan tenaga kerja. “Kita tidak boleh membiarkan warga hanya jadi penonton di tanahnya sendiri. Kalau ada investasi masuk, warga harus berdiri di garis depan sebagai pelaku,” tegasnya.

    Tak hanya menyoroti aspek tenaga kerja, Ardiansyah juga menekankan bagaimana koperasi sebagai kekuatan ekonomi rakyat dan menyebut Koperasi Rukmana Sari sebagai salah satu model koperasi produktif yang mampu menjadi rujukan di tingkat kabupaten.

    Menurutnya, koperasi bukan sekadar lembaga usaha, melainkan bagian dari jati diri bangsa yang menjunjung nilai gotong royong, musyawarah dan kesetaraan. "Koperasi adalah cermin solidaritas masyarakat yang seharusnya berjalan dengan semangat kebersamaan, bukan semata-mata mengejar keuntungan," pesan orang nomor satu di Kutim itu.

    Terakhir, lanjut Ardiansyah, agenda penting lainnya yang dibahas adalah perbaikan infrastruktur jalan poros yang menghubungkan Desa Kelinjau dan Senyiur.

    Jalan sepanjang lebih dari 20 kilometer tersebut dinilai sangat vital karena menjadi jalur utama distribusi hasil pertanian dan akses warga menuju pusat kecamatan. 

    "Proyek peningkatan jalan ini sudah dianggarkan melalui skema tahun jamak hingga 2028. Jalan yang rusak bukan hanya memperlambat mobilitas, tetapi juga meningkatkan biaya logistik yang berimbas pada rendahnya daya saing hasil pertanian masyarakat," pungkasnya.